Siswi Ton Nu Thi Mo didorong oleh temannya Huynh Giau ke lokasi ujian di Sekolah Menengah Atas Dang Tran Con (distrik Phu Xuan, kota Hue ) - Foto: BAO PHU
Persahabatan yang indah itu adalah kisah dua sahabat Ton Nu Thi Mo dan Huynh Giau (keduanya siswa kelas 12C4, Sekolah Menengah Atas Dang Tran Con, distrik Phu Xuan, kota Hue).
Setelah kecelakaan lalu lintas pada Oktober 2019, Mo lumpuh di satu sisi, tidak dapat berjalan, dan harus menggunakan kursi roda.
Sejak saat itu, hidup Mo berubah total. Langkah-langkah polos dan penuh gairah gadis muda itu tergantikan oleh putaran kursi roda yang senyap.
Namun untunglah, dalam perjalanan meneruskan cita-cita gadis muda itu, selalu ada teman sekelasnya yang diam saja berdiri di belakang kursi roda, mengantarnya ke ruang kuliah dan ke tempat-tempat yang ingin ditujunya.
Persahabatan indah Mo dan Giau
Empat tahun setelah kecelakaan itu, Mo memutuskan untuk kembali bersekolah dan melanjutkan perjalanannya menuju masa depan. Hari-harinya di sekolah bukan hanya perjalanan membaca surat, tetapi juga perjalanan untuk menemukan kembali kebahagiaan.
Sejak hari pertama Mo kembali ke sekolah hingga sekarang, Huynh Giau selalu menjadi orang yang berdiri di belakang kursi roda, diam-diam menemaninya sepanjang perjalanan.
Senyum cerah Mo pada hari pendaftaran ujian - Foto: DUC HUYNH
Mo bercerita bahwa selain mendukungnya untuk pergi ke kelas setiap hari, Giau juga selalu membantunya dalam kegiatan ekstrakurikuler dan sesi belajar kelompok. Apa pun keadaannya, Giau selalu menjadi orang yang setia sampai akhir.
"Kami sudah terbiasa. Setiap kali ada kegiatan, Giau selalu yang mendorong saya - dari halaman sekolah ke ruang kelas, dan hari ini ke tempat ujian," kata Mo dengan penuh emosi.
Ketika ditanya tentang sahabatnya yang energik dan optimis, Giau berkata: "Mo adalah orang yang sangat kuat, selalu peduli dengan perasaan orang lain. Saya membantu Mo bukan untuk tujuan apa pun. Saya hanya ingin menjadi motivasi baginya untuk mengatasi kesulitan, kesulitan, dan terus menulis mimpinya."
Masuk ke perguruan tinggi pelatihan guru untuk melanjutkan bersama
Mo pernah bermimpi menjadi pemandu wisata untuk menjelajahi dan mempelajari lebih lanjut tentang budaya ibu kota kuno yang dicintai. Namun, sebuah kecelakaan tak terduga membuat hidupnya berubah total. Mimpi yang belum terwujud itu terpaksa dikesampingkan, dan digantikan oleh kenyataan pahit.
Setelah beberapa hari ragu, saya memutuskan untuk mendaftar ke Universitas Pendidikan Hue, sebagian karena saya ingin belajar di dekat rumah, dan sebagian untuk mengurangi beban keuangan keluarga saya.
Persahabatan indah Huynh Giau dan Ton Nu Thi Mo selama hari-hari ujian kelulusan SMA 2025 - Foto: BAO PHU
Mo mengatakan bahwa setelah berjam-jam belajar intensif, ia dan Giau sering duduk bersama untuk saling bercerita dan berbagi rencana masa depan. Dalam salah satu percakapan, Mo terkejut sekaligus tersentuh ketika Giau dengan lembut berkata: "Setelah aku kuliah, Giau akan terus mendorong Mo untuk kuliah."
Setelah mendengar bahwa Mo ingin mengikuti ujian masuk ke Universitas Pedagogis, Giau tidak ragu untuk mengisi informasi sekolah pada formulir pendaftarannya, dengan keinginan untuk terus menemani sahabatnya dalam perjalanan baru.
"Saya memilih Universitas Pendidikan Hue sebagian karena saya sangat menyukai sejarah. Namun, yang terpenting, saya ingin terus mendampingi Mo dan memenuhi janji saya untuk mendorongnya kuliah," ujar Giau.
Berbicara tentang kedua muridnya, Ibu Van Thi Hoai - wali kelas 12C4, Sekolah Menengah Atas Dang Tran Con - mengatakan bahwa itu adalah persahabatan yang sangat indah di masa-masa murid baru.
Ibu Hoai mengatakan bahwa Giau dan Mo adalah dua sahabat karib. Mereka berdua murid yang baik, rajin belajar, dan memiliki tekad yang luar biasa.
"Mo orangnya sangat pekerja keras. Apa pun cuacanya, dia tetap bersekolah secara teratur. Giau orangnya emosional, selalu peduli dengan perasaan teman-temannya. Di hampir setiap kelas atau kegiatan di sekolah, saya selalu melihat Giau berdiri di belakang kursi roda Mo," ujar Bu Hoai.
Dalam perjalanan ke depan, tentu akan ada banyak tantangan. Namun, dengan tekad, kebersamaan, dan persahabatan yang kuat, Mo dan Giau bersama-sama terus menuliskan mimpi yang bukan hanya milik mereka sendiri.
Sumber: https://tuoitre.vn/hinh-anh-xuc-dong-ky-thi-tot-nghiep-thpt-2025-tinh-ban-dep-ben-chiec-xe-lan-2025062715125715.htm
Komentar (0)