Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Menghidupkan kembali 'sutra laut' legendaris dari kerang

Sutra laut - kain paling langka di dunia, baru saja berhasil diciptakan kembali oleh ilmuwan Korea.

Báo Tuổi TrẻBáo Tuổi Trẻ14/08/2025

lụa - Ảnh 1.

“Sutra laut”, sejenis sutra yang pernah digunakan oleh bangsawan kuno, ditenun dari “benang” kerang - Foto: Giulio Gigante

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Dong Soo Hwang dan Profesor Jimin Choi (Universitas Sains dan Teknologi Pohang - POSTECH) menciptakan benang emas yang mirip dengan benang yang muncul 2.000 tahun yang lalu, menggunakan kerang (Atrina pectinata) yang dibudidayakan di perairan pesisir Korea.

Terobosan ini tidak hanya memulihkan "sutra laut" yang legendaris, tetapi juga mengungkap ilmu di balik rona keemasannya yang tak berubah. Penelitian ini baru saja dipublikasikan di jurnal Advanced Materials.

Sutra Laut: Benang Emas Samudra

Sutra laut, atau "sutra emas laut", adalah salah satu bahan paling berharga di Romawi kuno, hanya diperuntukkan bagi kalangan tertinggi, seperti kaisar dan paus. Serat khusus ini terbuat dari byssus, filamen yang disekresikan oleh kerang raksasa Mediterania, Pinna nobilis, untuk melekat pada batu.

Berkat rona keemasannya yang tak terhapuskan, bobotnya yang ringan, dan daya tahannya yang luar biasa, sutra laut dijuluki "sutra legenda". Salah satu contoh terkenalnya adalah Kain Kafan Manoppello di Italia, yang diyakini ditenun dari sutra laut dan telah terawetkan selama berabad-abad.

Namun, akibat polusi laut dan degradasi ekosistem, Pinna nobilis kini masuk dalam daftar terancam punah, dan eksploitasinya dilarang sepenuhnya oleh Uni Eropa. Sutra laut kini menjadi peninggalan masa lalu, hanya ditenun dengan tangan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh segelintir pengrajin.

Dari kerang hingga teknologi regenerasi sutra yang legendaris

POSTECH mengalihkan perhatiannya ke kerang laut Korea, Atrina pectinata, yang dibudidayakan untuk makanan. Seperti Pinna nobilis, kerang ini mengeluarkan byssus untuk menempel pada batu. Analisis menunjukkan bahwa struktur fisik dan komposisi kimia serat byssus hampir identik dengan spesies Mediterania, yang memungkinkan tim untuk berhasil mereproduksi sutra laut.

Yang istimewa adalah penelitian ini telah memecahkan misteri warna kuning abadi pada sutra laut. Warna kuning ini bukan berasal dari pewarna, melainkan dari fenomena pewarnaan struktural, ketika cahaya dipantulkan oleh nanostruktur di dalam serat.

Tim menemukan bahwa protein globular yang disebut "fotonin" tersusun dalam lapisan-lapisan teratur yang berinteraksi dengan cahaya untuk menciptakan efek warna-warni, mirip dengan warna sayap kupu-kupu atau gelembung sabun. Warna ini stabil seiring waktu karena tidak pudar seperti pewarna konvensional.

Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin teratur susunan proteinnya, semakin cerah warnanya. Berbeda dengan pewarnaan tradisional, warna di sini berasal dari struktur serat itu sendiri, yang membantu sutra laut mempertahankan warnanya selama ribuan tahun.

Pencapaian ini juga memiliki makna lingkungan yang besar, karena mengubah limbah kerang byssus menjadi kain berkelanjutan yang bernilai tinggi. Hal ini tidak hanya mengurangi sampah laut, tetapi juga membuka potensi material ramah lingkungan yang memiliki makna historis dan budaya.

"Tekstil berbasis warna struktural secara alami tahan luntur warna," kata Profesor Hwang. "Teknologi kami menciptakan warna yang tahan lama tanpa menggunakan pewarna atau logam, membuka kemungkinan baru untuk fesyen berkelanjutan dan material canggih."

Kembali ke topik
MINH HAI

Sumber: https://tuoitre.vn/hoi-sinh-lua-bien-huyen-thoai-tu-so-mai-20250813170720614.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Jet tempur Su-30-MK2 jatuhkan peluru pengacau, helikopter mengibarkan bendera di langit ibu kota
Puaskan mata Anda dengan jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas yang bersinar di langit ibu kota
(Langsung) Gladi bersih perayaan, pawai, dan pawai Hari Nasional 2 September
Duong Hoang Yen menyanyikan "Tanah Air di Bawah Sinar Matahari" secara a cappella yang menimbulkan emosi yang kuat

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk