Pemerintahan Trump akan mengakhiri status hukum di AS bagi lebih dari 500.000 migran dari empat negara di bawah program amnesti imigrasi mantan Presiden Joe Biden.
Menurut CNN pada 24 Maret, lebih dari 500.000 migran dari Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela diminta untuk meninggalkan Amerika Serikat paling lambat 24 April, sekitar 30 hari setelah pengumuman tersebut diterbitkan di Federal Register .
Para migran dari Nikaragua tiba di Amerika Serikat di Trojes, Honduras, pada 10 Juni 2022.
Pada bulan Januari, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) mengungkapkan rencana untuk secara bertahap menghapus program amnesti imigrasi yang memungkinkan sebagian migran untuk sementara tinggal dan bekerja di AS.
Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menyatakan dalam siaran pers bahwa pemerintahan mantan Presiden Biden dan mantan Wakil Presiden Kamala Harris menyalahgunakan program amnesti kemanusiaan dengan memperluasnya untuk mencakup lebih banyak kewarganegaraan.
"Pemerintahan Biden-Harris menyalahgunakan program amnesti kemanusiaan untuk memungkinkan 1,5 juta migran memasuki negara kita tanpa pandang bulu. Semua ini dihentikan pada hari pertama pemerintahan Trump. Tindakan ini akan mengembalikan program amnesti kemanusiaan ke tujuan aslinya, yaitu mempertimbangkan migran berdasarkan kasus per kasus," tegas DHS dalam pernyataannya.
Saksikan para tersangka geng yang dideportasi dari AS dibawa ke "penjara super" El Salvador.
Para pejabat pemerintahan Biden berpendapat bahwa kewenangan amnesti kemanusiaan telah membantu mengurangi penyeberangan perbatasan ilegal dengan memberikan jalur legal bagi para migran untuk masuk ke AS. Hal ini mengharuskan para migran untuk memiliki sponsor di AS, menjalani pemeriksaan dan pengujian, serta divaksinasi lengkap.
Banyak migran yang menerima amnesti berdasarkan program amnesti kemanusiaan telah berada di AS kurang dari dua tahun. Migran yang amnestinya dicabut mungkin akan menghadapi deportasi dengan cepat, menurut CNN.
Pemerintahan Trump memperluas prosedur untuk mempercepat deportasi hingga mencakup imigran tanpa dokumen di mana pun di AS yang tidak dapat membuktikan bahwa mereka telah tinggal di negara itu secara terus menerus selama dua tahun atau lebih. Prosedur deportasi yang dipercepat ini memungkinkan otoritas imigrasi untuk mendeportasi seseorang tanpa memerlukan sidang di hadapan hakim imigrasi, menurut CNN.
Sumber: https://thanhnien.vn/hon-500000-nguoi-nhap-cu-se-phai-roi-khoi-my-trong-vong-30-ngay-185250324110233107.htm






Komentar (0)