
Dalam rangka kunjungan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Belanda, lokakarya "Pembangunan berkelanjutan pelabuhan laut dan bandara" berlangsung di Kota Ho Chi Minh .
Kerja sama antara Vietnam dan Belanda, dengan berbagi pengalaman dalam pelabuhan laut hijau, bandara pintar, dan inisiatif berkelanjutan, akan membantu kota ini mencapai status internasional.
Banyak peluang kerjasama dalam pengembangan pelabuhan laut
Pada tanggal 12 November, dalam rangka kunjungan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Belanda, lokakarya "Pembangunan Berkelanjutan Pelabuhan dan Bandara" diselenggarakan di Kota Ho Chi Minh. Lokakarya ini merupakan peristiwa penting, tidak hanya bagi hubungan kedua negara, tetapi juga bagi strategi pengembangan infrastruktur pelabuhan dan bandara di Kota Ho Chi Minh di masa mendatang. Dengan partisipasi para pakar internasional dan perwakilan perusahaan Belanda, lokakarya ini memperjelas potensi kerja sama dalam pengembangan pelabuhan yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan bagi Kota Ho Chi Minh.

Belanda, dengan lebih dari 30 tahun pengalaman dalam mengembangkan pelabuhan laut hijau, dapat mendukung pembangunan Kota Ho Chi Minh.
Kota Ho Chi Minh saat ini sedang dalam proses perluasan infrastruktur pelabuhan dan penerbangannya, dengan tujuan tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga menjadi pusat transit internasional bertaraf regional dan dunia. Khususnya, dengan sistem 98 pelabuhan setelah bergabung dengan provinsi Binh Duong dan Ba Ria - Vung Tau , Kota Ho Chi Minh telah meningkatkan output kargonya hingga lebih dari 330 juta ton per tahun. Namun, untuk melanjutkan pembangunan berkelanjutan, penerapan teknologi hijau dan cerdas dalam operasional pelabuhan merupakan isu yang mendesak.
Berbicara pada pembukaan lokakarya, Bapak Bui Xuan Cuong, Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh, menekankan: "Vietnam pada umumnya dan Kota Ho Chi Minh pada khususnya sedang memasuki periode perluasan infrastruktur pelabuhan dan penerbangan dengan skala dan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kota Ho Chi Minh berupaya mengembangkan pelabuhan laut yang cerdas dan hijau, dengan tujuan menjadi salah satu pusat pelabuhan laut terbesar di kawasan ini." Beliau juga mengatakan bahwa kota tersebut ingin bekerja sama dengan Belanda dalam berbagi pengalaman dalam perencanaan, operasional, dan transfer teknologi untuk mengembangkan pelabuhan laut yang memenuhi standar internasional dalam hal lingkungan dan efisiensi operasional.
Belanda, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam mengembangkan pelabuhan hijau, dapat mendukung Kota Ho Chi Minh dalam mentransformasi pelabuhan-pelabuhannya yang ada menjadi pusat transportasi yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan. Pelabuhan Rotterdam, salah satu pelabuhan terbesar di Eropa, menjadi contoh penerapan solusi hijau, seperti pemanfaatan energi terbarukan dari angin dan matahari, pengurangan emisi, dan pengelolaan limbah yang efektif. Mempelajari dan menerapkan model-model ini akan membantu Kota Ho Chi Minh membangun pelabuhan pintar yang memenuhi standar internasional dalam hal lingkungan dan teknologi.
Salah satu inovasi yang dapat dibagikan Belanda adalah teknologi kapal dan tongkang listrik, yang membantu mengurangi polusi dan menghemat energi. Menurut perwakilan Damen Group, kapal listrik kini siap beroperasi di pelabuhan-pelabuhan utama di seluruh dunia , termasuk kemampuan untuk memproduksi dan menggunakan kembali energi secara mandiri di pelabuhan. Dengan dukungan ini, Kota Ho Chi Minh dapat mengembangkan pelabuhan laut yang ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan sekaligus meningkatkan kapasitas operasional untuk memenuhi kebutuhan perdagangan internasional.
Selain itu, pembangunan koridor transportasi hijau yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama seperti Cai Mep dengan Rotterdam juga merupakan peluang kerja sama yang efektif. Hal ini tidak hanya membantu mengoptimalkan transportasi barang, tetapi juga menciptakan sistem logistik yang efektif yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan internasional. Seorang perwakilan Pelabuhan Rotterdam menyampaikan: "Untuk mengembangkan sabuk transportasi hijau, kedua belah pihak perlu berbagi data dan menerapkan standar yang seragam. Oleh karena itu, kerja sama antarpelabuhan akan membantu Vietnam dan Belanda bekerja sama mencapai tujuan ini, sehingga dapat mengembangkan koridor hijau seperti Cai Mep - Rotterdam."
Mengembangkan bandara pintar dan konektivitas penerbangan
Tak hanya di bidang pelabuhan, kerja sama antara Kota Ho Chi Minh dan Belanda di bidang penerbangan juga membuka peluang besar. Kota Ho Chi Minh saat ini tengah berupaya menjadi pusat penerbangan dan logistik terkemuka di Asia Tenggara. Bandara-bandara utama seperti Tan Son Nhat, Con Dao, dan Vung Tau, bersama dengan Bandara Internasional Long Thanh yang akan segera dibangun, akan menciptakan jaringan koneksi udara-air-darat yang lengkap, membantu Kota Ho Chi Minh mencapai tujuan ini.
"Penerbangan dan transportasi laut merupakan sektor potensial di Vietnam, yang menghadirkan banyak peluang, tetapi juga banyak tantangan. Belanda dengan senang hati berbagi pengalamannya dengan Vietnam dalam mengembangkan bandara cerdas dan berkelanjutan," ujar Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Belanda, Aukje de Vries, dalam lokakarya tersebut. Menteri tersebut juga menekankan bahwa penerapan solusi seperti "kota bandara" dari Schiphol, Amsterdam, akan membantu Kota Ho Chi Minh memodernisasi dan mengoptimalkan bandaranya, sekaligus meningkatkan konektivitas dan efisiensi operasional.

Kota Ho Chi Minh dapat bekerja sama dengan Belanda dalam membangun solusi berkelanjutan, seperti penerapan energi terbarukan dan pengurangan emisi.
Belanda, dengan pengalamannya yang luar biasa dalam mengembangkan bandara pintar, dapat menyediakan solusi desain dan operasional modern bagi Kota Ho Chi Minh. Model "kota bandara" di Schiphol, Amsterdam, adalah contoh tipikal. Belanda telah berhasil mengembangkan sistem bandara yang terintegrasi dengan kawasan perkotaan, yang tidak hanya menjadi tempat perdagangan barang tetapi juga pusat penghubung antara layanan komersial, transportasi, dan masyarakat. Penerapan model ini di Tan Son Nhat dan Long Thanh akan membantu Kota Ho Chi Minh mengoptimalkan infrastruktur yang ada dan membangun bandara pintar yang modern untuk memenuhi permintaan transportasi udara yang terus meningkat.
Untuk pengembangan infrastruktur bandara, Kota Ho Chi Minh dapat bekerja sama dengan Belanda dalam membangun solusi berkelanjutan, seperti penerapan energi terbarukan, meminimalkan emisi karbon, dan mengoptimalkan proses pengolahan air limbah. Bandara Long Thanh, dengan desain yang didasarkan pada kriteria hijau dan cerdas, akan menjadi model pionir, yang menerapkan teknologi seperti sistem tenaga surya dan sistem pengolahan air modern, menuju tujuan menjadi bandara tanpa emisi di masa depan.
Kerja sama Vietnam-Belanda di bidang pengembangan pelabuhan dan penerbangan tidak hanya membuka peluang besar bagi Kota Ho Chi Minh untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan kota tersebut. Belanda, dengan pengalaman luasnya dalam membangun dan mengoperasikan pelabuhan dan bandara pintar, dapat memainkan peran penting dalam membantu Kota Ho Chi Minh mewujudkan visinya menjadi pusat perdagangan dan logistik regional terkemuka. Dengan komitmen kuat dari kedua negara, kerja sama ini akan membantu Kota Ho Chi Minh mengatasi tantangan infrastruktur, transformasi digital, dan pembangunan berkelanjutan, sehingga memperluas peluang kerja sama di masa mendatang.
Sumber: https://vtv.vn/hop-tac-viet-nam-ha-lan-day-manh-phat-trien-hang-khong-va-cang-bien-tp-ho-chi-minh-100251112161031341.htm






Komentar (0)