Pada tanggal 7 November, Reuters melaporkan bahwa tepat setelah kunjungan Presiden Joe Biden, AS mengumumkan bahwa Intel telah memutuskan untuk membatalkan rencananya untuk memperluas produksi chip di Vietnam sekitar bulan Juli, meskipun tidak ada alasan spesifik yang diberikan.
Intel menegaskan bahwa pabriknya di Vietnam masih menjadi bagian penting dari ekosistem.
Menanggapi Thanh Nien , perwakilan media Intel menolak berkomentar mengenai isi dari Reuters, dan justru menegaskan: "Vietnam terus menjadi bagian penting dari operasi manufaktur global Intel. Kami senang dapat mendukung pengembangan ekosistem industri teknologi besar dan tenaga kerja Vietnam selama hampir dua dekade beroperasi di sini, dan kami berharap dapat terus melakukannya di masa mendatang."
Intel telah berinvestasi di Vietnam sejak 2006. Pada tahun 2021, dengan total investasi sebesar 1 miliar USD, Intel menjadi perusahaan Amerika pertama yang membangun pabrik perakitan dan pengujian chip terbesar di dunia di Vietnam.
Tahun 2021 juga menandai pengumuman Intel tentang rencana peningkatan investasinya, dengan peningkatan skala sekitar 50% dibandingkan modal sebelumnya sebesar 1 miliar dolar AS. Tujuan Intel adalah memproduksi produk-produk terkait teknologi 5G dan prosesor inti. Tambahan modal ini menjadikan total investasi grup di Vietnam hampir mencapai 1,5 miliar dolar AS.
Saat ini, pabrik Intel di Vietnam merupakan salah satu fasilitas terbesar di dunia yang mengkhususkan diri dalam perakitan, pengemasan, dan pengujian chip.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)