
Tentara Israel bergerak di terowongan Hamas (Foto: Reuters).
Israel mengatakan pada tanggal 30 Januari pihaknya memompa air ke dalam terowongan di Gaza untuk menghancurkan jaringan luas yang digunakan Hamas untuk melancarkan serangan terhadap militer Tel Aviv.
"Ini adalah bagian dari serangkaian alat yang digunakan oleh IDF (Pasukan Pertahanan Israel) untuk menetralisir ancaman yang ditimbulkan oleh jaringan terowongan bawah tanah Hamas," kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Menurut sebuah studi dari akademi militer AS West Point, Hamas memiliki sistem 1.300 terowongan yang panjangnya lebih dari 500 km di Gaza ketika perang dengan Israel pecah pada Oktober 2023.
IDF telah berjanji untuk melenyapkan Hamas setelah serangan di wilayah yang dikuasai Tel Aviv yang menewaskan 1.200 orang. Hamas juga menyandera 250 orang. Sebanyak 132 orang masih ditahan.
Israel melancarkan serangan udara, darat, dan laut di jalur itu yang menewaskan sedikitnya 26.751 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Militer Israel mengatakan banyak sandera yang ditahan oleh Hamas telah atau terus ditahan di jaringan terowongan yang luas itu.
Pada Desember 2023, beberapa media Israel melaporkan bahwa militer Israel sedang mempertimbangkan untuk memompa air laut dari Mediterania ke dalam bunker bawah tanah. Namun, para ahli memperingatkan bahwa opsi ini sangat berbahaya dan menimbulkan risiko besar bagi warga sipil di Gaza.
Mantan koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina, Lynn Hastings, memperingatkan: "Pemompaan tersebut akan menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur air dan air limbah Gaza yang sudah rapuh. Bahkan ada risiko bangunan dan jalan runtuh akibat peningkatan tekanan dan air laut yang masuk ke Gaza."
Pada tanggal 30 Januari, IDF mengatakan pihaknya berhati-hati agar tidak "merusak air tanah di wilayah tersebut."
"Pemompaan air hanya dilakukan di terowongan, lokasi, dan metode yang sesuai," kata pemberitahuan itu.
Sistem terowongan ini awalnya digunakan oleh Hamas untuk menerobos blokade keras Israel di Jalur Gaza sejak 2007. Sistem ini diperluas setelah perang Israel-Hamas tahun 2014.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)