" Itu tidak berarti perang akan berakhir, tetapi perang pada tahap saat ini akan berakhir di Rafah. Itu benar ," kata Netanyahu kepada televisi Channel 14.
Netanyahu mengatakan ia siap mencapai kesepakatan parsial dengan Hamas untuk membebaskan beberapa sandera, seraya menegaskan kembali bahwa perang akan berlanjut setelah gencatan senjata untuk mencapai tujuan melenyapkan Hamas. " Saya belum siap menyerah ," tegas Netanyahu.
" Setelah berakhirnya konflik sengit dengan Hamas, kita dapat mengalihkan fokus kita ke perbatasan utara dengan Lebanon. Pertama-tama untuk perlindungan dan kedua untuk memungkinkan penduduk kembali ke rumah mereka. Jika kita dapat melakukannya secara politis , itu akan sangat bagus. Jika tidak, kita akan melakukannya dengan cara lain, " kata pemimpin pemerintah Israel tersebut seperti dikutip CNN.
Hizbullah Lebanon, kelompok militan paling kuat yang didukung Iran di Timur Tengah, telah terlibat dalam pertempuran senjata lintas perbatasan hampir setiap hari dengan militer Israel sejak konflik Israel-Hamas meletus pada Oktober 2023. Hizbullah mengatakan tujuannya adalah untuk mendukung Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: AP |
Dalam sebuah wawancara baru, ketika ditanya apakah solusinya untuk mengakhiri konflik dengan Hizbullah adalah melalui diplomasi atau kekuatan militer, Netanyahu menjawab: " Jika ada kesepakatan, itu akan menjadi kesepakatan sesuai dengan persyaratan kami. Persyaratan kami bukanlah mengakhiri perang, meninggalkan Jalur Gaza, dan membiarkan Hamas tetap utuh. Saya tidak akan membiarkan Hamas tetap utuh. Kita harus menyingkirkan Hamas."
Israel melancarkan perang di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang. Sejak itu, kampanye Israel telah menewaskan lebih dari 37.000 orang di Jalur Gaza, menurut otoritas kesehatan Gaza.
[iklan_2]
Sumber: https://congthuong.vn/israel-tuyen-bo-giao-tranh-khoc-liet-voi-hamas-sap-ket-thuc-chuyen-trong-tam-xung-dot-sang-lebanon-327802.html
Komentar (0)