Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meyakini rencana perdamaian yang diusulkan oleh China dan Brasil agak kabur. Bantuan persenjataan sekutu telah meningkat sejak September; namun, Ukraina masih belum diizinkan untuk menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia.
| Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri Forum Kemerdekaan Ukraina 2024 di Kyiv, 27 Agustus. (Foto: Maxym Marusenko) |
Pada malam tanggal 20 September, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai rencana perdamaian untuk Ukraina yang diusulkan oleh China dan Brasil pada musim semi ini terlalu kabur.
"Saya rasa ini bukan rencana spesifik. Saya tidak melihat tindakan atau tahapan konkret di dalamnya, hanya prosedur umum. Para jenderal selalu menyembunyikan sesuatu," kata Zelensky kepada wartawan.
Lebih lanjut, Presiden Zelensky menyatakan bahwa Ukraina belum diizinkan oleh AS atau Inggris untuk menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.
"Baik AS maupun Inggris tidak memberi kami izin untuk menggunakan senjata-senjata ini di wilayah Rusia, terhadap target apa pun dan pada jarak berapa pun. Kami belum menggunakan senjata jarak jauh di wilayah Federasi Rusia," kata presiden Ukraina.
Menurut Zelensky, alasannya adalah Washington dan London khawatir akan "eskalasi" permusuhan.
Namun, Zelensky mengatakan bahwa sekutu Ukraina telah meningkatkan dukungan militer untuk Kyiv pada awal September. "Bantuan meningkat pada bulan September... dan kami dapat merasakan perbedaannya," tegas Presiden Zelensky.
Sumber: https://baoquocte.vn/tong-thong-ukraine-ke-hoach-hoa-binh-vao-mua-xuan-an-khuat-dieu-che-giau-chua-duoc-su-dung-ten-lua-tam-xa-nhung-da-an-tam-mot-viec-287188.html






Komentar (0)