Serangkaian program berskala besar yang dipentaskan dengan cermat akan menciptakan kembali perjalanan itu melalui bahasa artistik, membawa penonton dari kenangan masa lalu menuju aspirasi masa kini. Namun, kesan terdalam tidak terletak pada cahaya terang atau teknik modern, melainkan pada momen-momen yang menyentuh hati, di mana cinta tanah air mengalir tanpa suara dan cepat.
Di Stadion Nasional My Dinh, dalam rangka program "Tanah Air di Hati" yang berlangsung pada malam 10 Agustus (diselenggarakan bersama oleh Komite Rakyat Hanoi dan Surat Kabar Nhan Dan), akan ada kegiatan yang bermakna. Puluhan ribu penonton akan berdiri, memandang bendera merah dengan bintang kuning, dan bernyanyi bersama lagu terkenal karya musisi Van Cao Tien Quan Ca. Momen itu akan menjadi puncak paling emosional, di mana tak ada bintang panggung yang dapat bersinar lebih terang daripada simbol bersama bangsa ini. Bintang kuning berujung lima pada bendera merah suci akan menjadi titik pertemuan kenangan dan aspirasi, membangkitkan kembali musim gugur bersejarah, pertempuran membela negara, dan momen-momen gemilang bangsa. Ketika puluhan ribu orang bernyanyi bersama, nyanyian itu kemudian menjadi simbol persatuan, kekuatan yang mengatasi semua "tren" jaringan sosial, kekuatan yang tertanam kuat dalam diri manusia, lebih teguh daripada gelombang sesaat mana pun.
Sumber patriotisme tidak datang dari pertunjukan semata demi ketenaran, melainkan dari pengalaman-pengalaman yang membuat orang merasa memiliki sesuatu yang lebih besar. Selama bulan Agustus, program-program seperti "Tanah Air di Hati" atau "Di Bawah Bendera Kejayaan" yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Nasional pada malam 9 Agustus, telah melampaui konsep program seni untuk menghadirkan ruang-ruang resonansi bagi penonton, tempat seni dan kenangan sejarah menyatu. Di sana, setiap melodi, setiap gambar memiliki misi untuk dibangkitkan. Bukanlah suatu kebetulan bahwa semua program tahun ini memiliki hubungan antara seni dan tonggak sejarah: mulai dari "Hanoi - Dari Musim Gugur Bersejarah 1945" (diselenggarakan oleh Komite Rakyat Hanoi pada malam 15 Agustus) yang menciptakan kembali suasana Revolusi Agustus yang semarak, hingga "Hanoi - Selamanya Aspirasi Vietnam" (diselenggarakan oleh Komite Rakyat Hanoi bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata pada malam 31 Agustus) yang memadukan musik, tari kontemporer, dan pemetaan 3D untuk menyuarakan aspirasi untuk bangkit. Bila seni menyentuh kenangan bersama, ia menjadi jembatan penghubung masa lalu dan masa kini, semua dalam rasa tanggung jawab yang sama terhadap Tanah Air.
Kini, dari kehidupan sehari-hari hingga dunia maya, atmosfer kebanggaan dan patriotisme setiap warga negara menyebar ke mana-mana. Program seni dan produk musik berkontribusi pada kebanggaan bersama seluruh bangsa. Program dan produk seni yang dipersiapkan dengan baik dan mendalam akan menanamkan kisah, citra, dan melodi di hati pendengar dengan vitalitas yang abadi. Karena hanya ketika seni memelihara ingatan, membangkitkan empati, dan mendorong tindakan, barulah seni dapat benar-benar "berakar" di hati masyarakat, menjadi aliran bawah tanah yang tak terpisahkan dalam identitas nasional.
Patriotisme, bagaimanapun juga, bukanlah sesuatu yang mengada-ada atau hanya muncul pada hari-hari besar penting. Patriotisme hadir dalam setiap pilihan sehari-hari: cara kita bekerja, memperlakukan orang lain, melestarikan bahasa dan adat istiadat Vietnam, atau menanggapi permasalahan umum di negara ini. Dan agar cinta itu bertahan, dibutuhkan katalis yang cukup kuat. Seni, ketika diintegrasikan ke dalam aliran patriotisme, adalah salah satu katalis tersebut. Bintang kuning pada bendera merah tua, melodi khidmat Lagu Kebangsaan, gambaran hari-hari musim gugur yang bersejarah… ketika direproduksi dalam bahasa seni akan menambah energi pada sumber patriotisme, sehingga tidak akan pernah habis, terlepas dari bagaimana waktu dan keadaan berubah.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/khi-nghe-thuat-hoa-vao-dong-chay-yeu-nuoc-post807658.html
Komentar (0)