Tiongkok: Baju zirah batu kapur kuno terutama dibuat untuk keperluan pemakaman, bukan untuk penggunaan pertempuran sebenarnya.
Baju zirah batu di makam Qin Shi Huang. Foto: Ancient Origins
Profesor Xuewei Zhang dari Laboratorium Bioarkeologi Universitas Jilin dan rekan-rekannya mempelajari timbunan baju zirah batu yang ditemukan di dalam dan di dekat Mausoleum Qin Shi Huang, yang mengungkap informasi lebih lanjut tentang kebiasaan penguburan pada periode tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Ancient Origins pada 2 Juli. Penelitian baru ini diterbitkan dalam jurnal Science Direct .
Pada tahun 1998, para arkeolog Tiongkok menemukan timbunan baju zirah batu di Lubang K9801 di Mausoleum Qin Shi Huang (berkuasa 221-210 SM). Secara total, terdapat lebih dari 600 potongan kecil batu kapur, yang dihubungkan dengan kawat tembaga. Pada tahun 2001, potongan-potongan baju zirah batu lainnya dan alat-alat yang digunakan untuk membuatnya ditemukan di sebuah sumur di Xinfeng, yang berasal dari Dinasti Qin.
Kemudian, pada tahun 2019, para arkeolog dari Institut Arkeologi Shaanxi menggali situs Liujiagou, dekat sebuah gedung tinggi di Xianyang, ibu kota Dinasti Qin, dan menemukan 32.392 artefak. Bahkan ada lebih banyak lagi perkakas batu dan baju zirah, yang semuanya cocok dengan baju zirah batu yang sebelumnya digali di Lubang K9801 dan Xinfeng. Di antara artefak di Liujiagou terdapat beberapa potongan baju zirah berbentuk persegi panjang yang dilubangi, dipoles, dan tepinya diproses dan hampir selesai.
Penelitian baru berfokus pada proses pembuatan baju zirah batu. Baju zirah batu terdiri dari panel depan dan belakang, bantalan bahu, dan pelindung paha. Pakaian ini menggunakan batu kapur berkualitas tinggi dengan jumlah sambungan yang minimal.
Dalam studi baru ini, tim ahli menyusun kembali pecahan-pecahan batu dan merakit kembali baju zirah aslinya. Mereka juga menyelidiki teknik perforasi yang digunakan untuk membuat baju zirah batu tersebut. Proses pembuatannya mirip dengan pembuatan baju zirah kulit, menggunakan metode pencetakan. Proses tersebut terdiri dari sembilan langkah berulang. Bahan baku yang digunakan untuk membuat baju zirah tersebut tidak mudah didapatkan secara lokal, melainkan diimpor dari lokasi yang jauh.
Zhang dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa situs penggalian tahun 2019 merupakan bengkel pembuatan baju zirah batu yang penting selama Dinasti Qin. Namun, pada kenyataannya, baju zirah batu tidak efektif melindungi pemakainya dan mudah rusak akibat benturan, sehingga tidak cocok untuk pertempuran. Menurut penelitian baru, baju zirah batu digunakan untuk mengawetkan benda-benda pemakaman karena pembusukannya lebih lambat daripada baju zirah kulit. Dengan demikian, 2.200 tahun yang lalu di Tiongkok, baju zirah batu diproduksi terutama untuk keperluan pemakaman daripada penggunaan praktis, tetapi tetap meniru gaya baju zirah dari periode tersebut.
Thu Thao (Menurut Asal-usul Kuno )
Tautan sumber










Komentar (0)