Pada awal Juli, keluarga Tn. Duong Thanh Son (di dusun Ngoai, kecamatan Phu Binh) memiliki babi yang sakit dan mati, yang menyebabkan kerusakan signifikan pada kawanan babi. |
Menurut laporan singkat dari Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan provinsi, sejak tanggal 1 hingga 11 Juli, seluruh provinsi mencatat lebih dari 300 ekor babi sakit dan mati yang diduga terjangkit demam babi Afrika, dengan total berat yang dimusnahkan lebih dari 14 ton.
Di kecamatan Phu Binh, rumah tangga Bapak Nguyen Khac Cuong di dusun Doan Ket mengalami kerugian yang sangat besar, dimana dalam hitungan hari saja lebih dari 30 ekor babi betina dan babi hutan mati, padahal babi-babi tersebut sudah cukup umur untuk dijual, sehingga mengakibatkan kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta dong.
Tak hanya Phu Binh, Kecamatan Dong Phuc, bagian utara provinsi tersebut, juga mencatat kasus kematian babi. Menurut informasi dari Departemen Ekonomi Kecamatan Dong Phuc, dalam 10 hari terakhir, terdapat 12 babi sakit yang mati di 02 rumah tangga di Desa Na Dua dan Na Bay. Pemerintah Kecamatan Dong Phuc segera menginstruksikan warga untuk mendisinfeksi kandang dan melakukan isolasi ketat guna mencegah penyebaran penyakit.
Yang memprihatinkan, selain rumah tangga yang secara ketat mematuhi peraturan tentang penguburan dan pemusnahan bangkai babi, masih ada sebagian masyarakat yang kurang memiliki kesadaran, membuang bangkai babi ke lingkungan, bahkan membiarkannya mengapung di Sungai Dao, sehingga menimbulkan pencemaran serius dan meningkatkan risiko penyebaran patogen.
|
Menghadapi situasi ini, Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup Provinsi Thai Nguyen telah menginstruksikan secara tegas kepada pemerintah daerah untuk secara serentak menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi. Wakil Direktur Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup, Duong Van Hao, menekankan: Kami meminta pemerintah daerah dan kelurahan untuk mengerahkan seluruh kekuatan, melakukan inspeksi, memantau ternak secara ketat, segera memusnahkan babi yang sakit dan babi yang diduga sakit untuk segera melokalisasi dan mengendalikan epidemi, serta mencegah penyebarannya.
Saat ini, Departemen telah membentuk kelompok kerja untuk secara langsung mendukung komunitas yang berisiko terkena epidemi, memandu pelaksanaan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi; mengirimkan 28 petugas dari Departemen Peternakan, Produk Veteriner dan Akuatik, dan Cabang Utara Pusat Penyuluhan Pertanian dan Lingkungan untuk secara langsung mengunjungi komunitas-komunitas tersebut guna mendukung upaya pencegahan dan pengendalian epidemi. Mengarahkan penyediaan bahan kimia disinfektan tepat waktu ke tempat-tempat yang membutuhkan.
Provinsi ini saat ini memiliki sekitar 830.000 ekor babi, dengan nilai produksi ternak sekitar VND8.000 miliar per tahun, yang mencakup 47% dari total nilai produksi pertanian dan kehutanan provinsi. Oleh karena itu, perlindungan ternak, terutama babi, saat ini tidak hanya memiliki signifikansi ekonomi tetapi juga menjamin jaminan sosial, menstabilkan produksi, dan melindungi kesehatan masyarakat.
Selain partisipasi pemerintah dan sektor profesional yang signifikan, kesadaran diri dan tanggung jawab peternak memainkan peran kunci. Mengelola ternak dengan berorientasi pada keamanan hayati, melaporkan secara proaktif, dan segera menangani setiap anomali akan berkontribusi signifikan terhadap perlindungan ternak, meminimalkan kerusakan, menjaga lingkungan, dan menstabilkan kehidupan masyarakat.
Source: https://baothainguyen.vn/thoi-su-thai-nguyen/202507/khoanh-vung-dap-dich-bao-ve-dan-vatnuoi-50c1e1a/
Komentar (0)