Makam batu berusia 400 tahun milik keluarga berpengaruh di Phu Tho
Di tengah awan Muong Dong, komune Kim Boi, provinsi Phu Tho, ada tanah suci yang disebut Dong Thech, di mana terdapat makam batu berusia sekitar 400 tahun.
Báo Gia Lai•29/10/2025
Selama empat abad terakhir, tempat ini tidak hanya menjadi "hutan batu" yang misterius, tetapi juga peninggalan yang menandai kekuatan dan budaya unik keluarga Dinh Cong yang pernah terkenal di tanah Muong kuno.
VIDEO : Makam batu Dong Thech berusia 400 tahun milik keluarga Dinh Cong di Muong Dong. Oleh: Viet Ha. Di penghujung bulan Oktober, dalam cuaca yang sejuk, kami datang untuk menjelajahi makam kuno Dong Thech. Dari distrik Hoa Binh (provinsi Phu Tho), kami menempuh jarak sekitar 35 km ke Muong Dong. Berdiri di jalan provinsi 12B, pengunjung dapat melihat bebatuan tinggi berlumut yang menjulang tinggi di antara rerumputan hijau, menciptakan suasana yang tenang dan sakral. Memasuki pemakaman, semua orang terkesima oleh ratusan makam kuno yang berdempetan, di tengahnya terdapat pilar-pilar batu besar dan kecil yang tak terhitung jumlahnya, berdiri tegak. Beberapa pilar tingginya hampir tiga meter dan lebarnya lebih dari satu meter, bagaikan simbol kekuatan yang tak lekang oleh waktu. Banyak lempengan batu ditutupi lumut hijau, diukir dengan prasasti kuno yang memudar seiring waktu, menambah misteri makam batu kuno tersebut.
Ibu Dinh Thi Dien, keturunan generasi ke-20 keluarga Dinh Cong, yang secara rutin merawat area makam batu tersebut, mengatakan bahwa bagi masyarakat setempat dan keluarga Dinh Cong, tempat ini dianggap sebagai "tanah suci", tanah suci yang tak seorang pun berani melanggarnya, terkait dengan legenda keluarga Dinh, yang terkaya dan terkuat di negeri Muong kuno. Ibu Dien mengatakan bahwa menurut para tetua dan dokumen kuno, keluarga Dinh berjasa membangun dan memerintah wilayah Muong Dong yang luas. Pendiri keluarga ini adalah Bapak Dinh Nhu Lenh, tetapi orang yang membawa reputasi keluarga ini ke puncak kekuasaan adalah Bapak Dinh Cong Ky. Nyonya Dien mengatakan bahwa Tuan Dinh Cong Ky telah berkontribusi membantu Raja Le memadamkan pemberontakan di wilayah Barat Laut. Berkat berbagai prestasi gemilangnya, beliau dianugerahi gelar Komandan Garda, Laksamana Uy Quan Cong, dan diberi hak untuk memerintah dan mewarisi wilayah Muong Dong oleh istana kerajaan. Berdasarkan pengamatan, lempengan-lempengan batu kuno berlumut tersebut semuanya diukir dengan aksara Nom. Menurut silsilah keluarga Dinh, ketika Dinh Cong Ky wafat pada 22 Februari 1650, atas jasa besarnya kepada istana, Raja Le juga memerintahkan pemindahan lempengan-lempengan batu hijau berharga dari Thanh Hoa ke Muong Dong untuk mendirikan pilar-pilar makam baginya. Pilar-pilar batu raksasa inilah yang menciptakan tampilan kompleks makam Dong Thech yang megah dan misterius saat ini.
Berkat nilai-nilainya yang luar biasa, makam kuno Dong Thech diakui sebagai peninggalan sejarah dan arkeologi nasional pada tahun 1997. Menurut dokumen sejarah, makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir keluarga Dinh, keluarga mandarin yang memerintah wilayah Muong Dong dari abad ke-16 hingga ke-18. Lempengan batu di makam kuno Dong Thech memiliki pola seperti serat kayu yang membatu. Otoritas komune Kim Boi mengidentifikasi Dong Thech sebagai harta arkeologi yang tak ternilai, menyediakan bukti ilmiah berharga tentang kehidupan budaya, kepercayaan, dan adat pemakaman masyarakat Muong kuno, khususnya kelas bangsawan Dinh. Setelah 400 tahun, kompleks makam batu Dong Thech masih berdiri tegak di antara awan-awan tanah Muong. Lempengan batu yang berselimut lumut dan prasasti yang telah pudar selama bertahun-tahun bukan hanya jejak keluarga yang pernah berjaya, tetapi juga saksi sejarah, yang mencatat tanda-tanda masa kejayaan dalam budaya Muong.
Komentar (0)