Risiko stroke
Menurut Kementerian Kesehatan , sengatan matahari, sengatan panas, atau stroke merupakan risiko umum akibat panas. Penyebab utamanya adalah paparan jangka panjang atau bekerja di lingkungan yang panas dan bersuhu tinggi, atau perubahan suhu lingkungan yang tiba-tiba.
Pada hari yang panas, hindari keluar antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
Beberapa kelompok berisiko tinggi meliputi: lansia, anak-anak, dan wanita hamil.
Orang-orang yang bekerja atau berolah raga dengan intensitas tinggi di luar ruangan di bawah terik matahari dalam jangka waktu lama atau di lingkungan panas seperti: pekerja pertanian , pekerja di pabrik batu bata, tungku baja...
Orang dengan penyakit kronis: tekanan darah tinggi, penyakit paru obstruktif kronik, asma, diabetes...
Gejala yang perlu diwaspadai
Gejala masalah kesehatan umum selama cuaca panas bergantung pada durasi paparan panas dan derajat peningkatan suhu tubuh.
Ringan: lelah, haus, pusing, kepala terasa ringan, denyut jantung meningkat, laju pernapasan meningkat, gelisah, jantung berdebar, kram.
Tingkat keparahan: sakit kepala parah, kesulitan bernapas semakin meningkat, mual atau muntah, kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, kejang, pingsan atau koma, kolaps kardiovaskular (detak jantung cepat, tekanan darah rendah) dan kemungkinan kematian.
Hindari waktu terpanas, minum air yang cukup
Untuk menghindari masalah kesehatan saat cuaca panas, Kementerian Kesehatan menganjurkan agar masyarakat membatasi aktivitas di bawah sinar matahari, terutama antara pukul 10.00 dan 16.00. Ini adalah waktu terpanas dalam sehari.
Orang yang berada di ruangan ber-AC rendah sebaiknya tidak keluar rumah secara tiba-tiba di bawah terik matahari, tetapi perlu memberi tubuh mereka waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan luar dengan meningkatkan suhu AC di dalam ruangan atau duduk di tempat teduh sebelum keluar rumah. Kenakan pakaian yang sejuk dan menyerap keringat.
Soal nutrisi, Anda perlu meningkatkan asupan sayuran hijau dan buah-buahan. Sup juga sebaiknya disertakan dalam menu makan harian Anda. Khususnya, minumlah setidaknya 1,5-2 liter air per hari. Minumlah beberapa kali sehari, jangan terlalu banyak sekaligus.
Berolahragalah untuk meningkatkan daya tahan dan toleransi Anda terhadap kondisi cuaca panas.
Bagi mereka yang harus bekerja di cuaca panas, sebaiknya atur waktu kerja mereka di cuaca sejuk, seperti pagi hari atau sore hari. Batasi waktu kerja di lingkungan bersuhu tinggi.
Jika Anda harus bekerja, jangan bekerja terlalu lama di lingkungan yang panas, hindari aktivitas fisik yang berat. Anda sebaiknya beristirahat secara berkala di tempat yang sejuk selama 15-20 menit setelah sekitar 45 menit hingga 1 jam bekerja.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)