
Saat cuaca mulai dingin, para ahli menyarankan untuk tetap hangat saat bepergian - Ilustrasi: NAM TRAN
Kelumpuhan saraf wajah saat cuaca dingin
Menurut informasi dari Pusat Medis Regional Cam Khe (Phu Tho), hanya dalam 2 hari sejak cuaca mulai dingin, tercatat 6 kasus kelumpuhan wajah perifer. Pasien dirawat di rumah sakit dengan gejala seperti mulut bengkok, mata tidak menutup dengan sempurna, kesulitan berbicara, dan meneteskan air saat minum.
Bapak Pham Vu Ly (67 tahun, di komune Hung Viet) bercerita bahwa ketika ia bangun pagi, wajahnya miring ke satu sisi, ia kesulitan berbicara, dan mata kirinya tidak bisa menutup. Karena khawatir, ia pergi ke rumah sakit dan didiagnosis menderita Bell's Palsy.
Menurut Dr. Pham Anh Hung, kepala departemen pengobatan tradisional dan rehabilitasi di pusat tersebut, penyakit ini sering meningkat tajam selama pergantian musim, terutama ketika suhu berubah tiba-tiba, kelembapan tinggi, dan angin dingin bertiup kencang. Penyebab utamanya adalah rasa dingin di wajah, yang menyebabkan saraf kranial ke-7 meradang dan bengkak, sehingga menyebabkan hilangnya kendali otot-otot wajah.
"Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, sering begadang, minum alkohol, bekerja di luar ruangan, atau mandi larut malam saat cuaca dingin, berisiko tinggi terkena penyakit ini," kata Dr. Hung.
Di Pusat ini, pasien ditangani dengan akupunktur, pijat, dan terapi fisik untuk memulihkan pergerakan otot wajah. Namun, efektivitas perawatan sangat bergantung pada waktu deteksi. Jika terlambat datang atau sembarangan menggunakan pengobatan tradisional yang tidak tepat, dapat menyebabkan degenerasi saraf, sehingga pemulihan menjadi sangat sulit.
Dr. Hung menyarankan agar orang-orang menjaga tubuh mereka tetap hangat, terutama kepala, leher, dan wajah mereka saat bepergian di cuaca dingin. Kenakan masker, syal, dan topi untuk menghindari angin langsung mengenai wajah, terutama saat tidur. Hindari mandi larut malam dan jangan biarkan tubuh Anda kedinginan setelah minum alkohol.
Jaga pola makan sehat dan berolahraga secara teratur untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Jika Anda mengalami gejala seperti mulut bengkok, mata tidak dapat menutup dengan sempurna, atau menumpahkan cairan saat minum, segera periksakan diri ke fasilitas medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat waktu.
Waspadai risiko stroke
Tak hanya kelumpuhan wajah perifer, cuaca dingin juga menjadi "musuh" bagi sistem kardiovaskular. Baru-baru ini, Dr. Doan Du Manh, anggota Asosiasi Penyakit Vaskular Vietnam, mengatakan bahwa ia baru saja menerima pasien berusia 74 tahun di Hanoi dengan pendarahan otak akibat tekanan darah tinggi. Untungnya, pasien tersebut segera ditangani sehingga tidak ada gejala sisa yang serius.
Menurut Dr. Manh, pada pagi hari tanggal 26 Oktober, pasien ini bangun pagi-pagi untuk pergi ke pasar seperti biasa. Saat memilih sayuran, seorang kenalan memperhatikan bahwa wajahnya tampak bengkok dan miring ke satu sisi, sehingga ia menyarankannya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Hasil CT scan menunjukkan otaknya mengalami pendarahan dan pembengkakan, yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba hingga hampir 200 mmHg.
"Jika pasien subjektif dan pulang untuk beristirahat sebelum pergi ke rumah sakit, konsekuensinya bisa sangat serius," tegas Dr. Manh.
Menurut para ahli, cuaca dingin menyebabkan tekanan darah tinggi akibat vasokonstriksi perifer dan peningkatan sekresi hormon vasokonstriktor. Perubahan suhu yang tiba-tiba, terutama di pagi dan malam hari, dapat dengan mudah merusak pembuluh darah otak atau menyebabkan penyumbatan akibat gumpalan darah, yang dapat menyebabkan stroke atau infark miokard.
Kelompok berisiko tinggi meliputi penderita tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan dislipidemia. Lansia, mereka yang begadang, atau berolahraga terlalu pagi saat cuaca dingin.
Untuk mencegah stroke di musim dingin, Dr. Manh menyarankan agar lansia tidak keluar rumah terlalu pagi, terutama saat suhu sedang rendah. Kenakan pakaian hangat, terutama di bagian leher, dada, lengan, dan kaki, serta minumlah secangkir air hangat sebelum keluar rumah untuk melancarkan sirkulasi darah. Konsumsilah sarapan ringan untuk menstabilkan gula darah, dan hindari rasa lapar saat cuaca dingin.
Khususnya, perhatikan pengukuran tekanan darah secara teratur dan minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi risiko kardiovaskular dan stroke.
Baik kelumpuhan wajah perifer maupun stroke memiliki kesamaan: onsetnya mendadak dan dapat dengan mudah meninggalkan gejala sisa yang serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pencegahan penyakit, berfokus pada menjaga tubuh tetap hangat, menjalani gaya hidup yang moderat, dan memantau secara ketat perubahan yang tidak biasa pada tubuh.
Source: https://tuoitre.vn/thoi-tiet-chuyen-lanh-can-trong-liet-day-than-kinh-so-7-dot-quy-20251027210314272.htm






Komentar (0)