(PLVN) - Indonesia telah memutuskan untuk memperpanjang langkah-langkah pengamanan terhadap produk resin EPS impor, mulai 23 Desember 2024 hingga 22 Desember 2027. Hal ini akan memengaruhi banyak bisnis ekspor, termasuk yang ada di Vietnam. Mengingat situasi ini, bisnis perlu secara proaktif menyesuaikan strategi ekspor dan produksi mereka untuk beradaptasi dengan persyaratan baru dari pasar Indonesia.
| Gambar ilustrasi. |
(PLVN) - Indonesia telah memutuskan untuk memperpanjang langkah-langkah pengamanan terhadap produk resin EPS impor, mulai 23 Desember 2024 hingga 22 Desember 2027. Hal ini akan memengaruhi banyak bisnis ekspor, termasuk yang ada di Vietnam. Mengingat situasi ini, bisnis perlu secara proaktif menyesuaikan strategi ekspor dan produksi mereka untuk beradaptasi dengan persyaratan baru dari pasar Indonesia.
Menurut Departemen Penanggulangan Perdagangan ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ), Indonesia telah memperpanjang langkah-langkah pengamanan terhadap impor resin EPS, dan Vietnam tidak termasuk dalam daftar negara berkembang yang dikecualikan.
Sebelumnya, pada tanggal 22 Juli 2024, menurut Departemen Penanggulangan Perdagangan (Kementerian Perindustrian dan Perdagangan), Komite Perlindungan Pasar Indonesia (KPPI) mengumumkan dimulainya investigasi untuk memperpanjang langkah-langkah perlindungan terhadap pelet plastik EPS (kode HS 39.3.11.10).
Pada tanggal 24 Januari 2024, Komite Pengamanan Pangan Indonesia mengumumkan perpanjangan langkah-langkah pengamanan terhadap impor resin EPS, dengan mengecualikan Vietnam dari daftar negara berkembang.
Berdasarkan investigasinya, Komite Pertahanan Diri Indonesia menyimpulkan bahwa industri dalam negeri Indonesia masih dalam tahap penyesuaian dan langkah-langkah pengamanan yang diperlukan perlu diperluas untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Meskipun terjadi penurunan volume impor absolut dan relatif selama periode investigasi (2021-2023), sektor manufaktur domestik Indonesia tidak mampu mengurangi dampak negatifnya, sebagaimana dibuktikan dengan penurunan pendapatan domestik sebesar 3% dan penurunan laba sebesar 9% selama periode investigasi.
Pajak pengamanan diperkirakan akan berlanjut selama tiga tahun lagi, berlaku mulai 23 Desember 2024 hingga 22 Desember 2027, dalam bentuk pajak absolut. Tarif pajak spesifiknya adalah sebagai berikut: Tahun 1 (23 Desember 2024 - 22 Desember 2025): 2.352.478 rupiah/MT; Tahun 2 (23 Desember 2025 - 22 Desember 2026): 2.328.473 rupiah/MT; Tahun 3 (23 Desember 2026 - 22 Desember 2027): 2.304.468 rupiah/MT
Departemen Penanganan Perdagangan merekomendasikan agar pelaku usaha dan asosiasi terkait terus memantau situasi untuk melakukan penyesuaian yang tepat terhadap kegiatan produksi dan ekspor mereka ke pasar Indonesia.
Sumber: https://baophapluat.vn/khuyen-nghi-doanh-nghiep-viet-nam-truc-quyet-dinh-cua-indonesia-ve-gia-han-thue-tu-ve-voi-hat-nhua-eps-post533679.html






Komentar (0)