Menurut para pemilih di Provinsi An Giang, menjalankan wajib militer merupakan tanggung jawab suci dan mulia setiap warga negara terhadap Tanah Air. Para pemilih mengusulkan untuk mempelajari dan mengajukan kepada Majelis Nasional agar mengubah Undang-Undang Wajib Militer pada tahun 2015, yang menetapkan bahwa warga negara yang telah lulus SMA dan diterima di universitas serta perguruan tinggi wajib menjalankan wajib militer dan studinya dicadangkan. Setelah menyelesaikan wajib militer dan diberhentikan dari militer, mereka akan tetap mengikuti program studi yang dicadangkan.
Terkait usulan pemilih tersebut di atas, Kementerian Pertahanan Nasional menyatakan bahwa Undang-Undang tentang Dinas Militer (NVQS) 2015 telah disahkan oleh Majelis Nasional ke-13, Sidang ke-9 pada tanggal 19 Juni 2015, dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2016. Bersamaan dengan dikeluarkannya Undang-Undang tersebut, telah tercipta koridor hukum yang memperkuat efektivitas pengelolaan NVQS oleh negara.
Pasal 30 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2015 tentang Wajib Militer mengatur batas usia wajib militer sebagai berikut: “Warga negara yang telah berusia 18 (delapan belas) tahun wajib mengikuti wajib militer; batas usia wajib militer adalah 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 25 (dua puluh lima) tahun; dan warga negara yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau universitas dan mendapat penangguhan sementara dari wajib militer, batas usia wajib militer adalah sampai dengan 27 (dua puluh tujuh) tahun”.
Dengan demikian, bagi warga negara yang berstatus pelajar, penangguhan sementara wajib militer diatur dalam Pasal 41 ayat (1) huruf g, yaitu: "Menempuh pendidikan di lembaga pendidikan umum; menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi penuh waktu pada perguruan tinggi, atau di jenjang sekolah tinggi penuh waktu pada lembaga pendidikan vokasi selama menempuh satu kali pendidikan dan satu jenjang pendidikan".
Dengan demikian, ketentuan dalam Undang-Undang tentang Wajib Militer Tahun 2015 telah menciptakan kondisi yang memungkinkan warga negara untuk menunda sementara waktu wajib militernya guna memfokuskan diri pada studi pada jenjang pendidikan tertentu.
Di samping itu, batas usia wajib militer bagi warga negara yang mendapat penangguhan sementara tersebut di atas, juga diperpanjang agar warga negara tersebut memiliki kesempatan untuk menunaikan tugas sucinya kepada Tanah Air, sekaligus turut mewujudkan keadilan sosial di bidang kemiliteran.
Di sisi lain, Resolusi Kongres Partai Nasional ke-13 bertekad untuk "Membangun Tentara Rakyat dan Keamanan Publik Rakyat yang revolusioner, berdisiplin, dan elit, yang secara bertahap dimodernisasi, dengan sejumlah cabang, angkatan, dan kekuatan militer yang bergerak maju menuju modernisasi."
Salah satu solusi untuk mencapai orientasi strategis Partai ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk bintara dan prajurit yang sedang bertugas aktif.
Oleh karena itu, perlu dilakukan seleksi dan perekrutan warga negara yang berkualifikasi tinggi, terutama lulusan universitas dan perguruan tinggi, yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan Angkatan Darat dalam situasi baru.
"Oleh karena itu, dalam rangka menciptakan sumber daya manusia berkualitas tinggi bagi pembangunan ekonomi dan sosial negara, serta membangun Tentara Rakyat dan Kepolisian Rakyat dalam situasi baru, ketentuan Undang-Undang tentang Wajib Militer yang berlaku saat ini, mengenai batas usia wajib militer dan penangguhan wajib militer bagi warga negara yang diterima di perguruan tinggi dan universitas negeri, sudah tepat," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan.
TM
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)