
Pelabuhan peti kemas internasional di Tokyo, Jepang. Foto: AFP/TTXVN
Ekonomi Jepang berkontraksi 1,8% pada kuartal Juli-September dibandingkan tahun sebelumnya, menandai kontraksi pertamanya dalam enam kuartal, data pemerintah menunjukkan pada 17 November, karena ekspor terkena tarif AS.
Penurunan ini lebih rendah dari estimasi median pasar yang memperkirakan kontraksi sebesar 2,5% dalam jajak pendapat Reuters. Ekonomi Jepang telah tumbuh sebesar 2,3% yang telah disesuaikan pada kuartal April-Juni 2025. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ekonomi mengalami kontraksi sebesar 0,4% pada kuartal ketiga 2025, lebih rendah dari estimasi median yang memperkirakan penurunan sebesar 0,6%.
Ekspor menjadi hambatan utama, seiring meningkatnya dampak tarif AS. Produsen mobil mengalami penurunan volume ekspor yang tajam, meskipun mereka telah menyerap biaya tarif sebagian besar dengan mengurangi harga ekspor.
Investasi perumahan juga membebani pertumbuhan karena peraturan efisiensi energi yang lebih ketat yang diperkenalkan pada bulan April mulai berlaku.
Secara terpisah, konsumsi swasta, yang mencakup lebih dari separuh produk domestik bruto (PDB), hanya naik 0,1 persen, turun dari kenaikan 0,4 persen pada kuartal kedua, yang menunjukkan tingginya biaya pangan membuat rumah tangga tidak mau berbelanja.
Meskipun data tersebut dapat mempersulit rencana Bank Jepang (BoJ) untuk menaikkan suku bunga, penurunan tersebut tidak separah yang diprediksi para ekonom, dan para ahli menyebutnya sebagai kemunduran sementara dan bukan awal dari resesi.
Kazutaka Maeda, ekonom di Meiji Yasuda Research Institute, mengaitkan penurunan tersebut sebagian besar dengan faktor-faktor sementara seperti investasi perumahan yang terdampak oleh perubahan regulasi. Secara keseluruhan, perekonomian memang belum memiliki momentum fundamental yang kuat, tetapi kemungkinan masih akan pulih secara bertahap selama satu atau dua tahun ke depan, tambahnya.
Banyak analis sektor swasta memperkirakan momentum pertumbuhan ekonomi Jepang akan pulih pada kuartal keempat tahun 2025. Sebuah jajak pendapat oleh Pusat Penelitian Ekonomi Jepang yang melibatkan 37 ekonom memperkirakan ekonomi negara itu akan tumbuh 0,6% pada kuartal terakhir tahun 2025.
Sumber: https://vtv.vn/kinh-te-nhat-ban-lan-dau-tang-truong-am-trong-6-quy-10025111714321315.htm






Komentar (0)