Unicorn AI Inggris senilai $2 miliar membuat dunia memandangnya
Synthesia, perusahaan rintisan AI dari London, kini memiliki lebih dari 50.000 pelanggan di 120 negara, menghemat 30 juta jam kerja dan membentuk masa depan teknologi Inggris.
Báo Khoa học và Đời sống•13/10/2025
Lahir pada tahun 2017 dari sekelompok alumni Stanford dan Cambridge, Synthesia adalah kebanggaan baru Inggris di bidang kecerdasan buatan. Perusahaan ini mengembangkan teknologi untuk membuat video hanya dari teks, yang memungkinkan pengguna membuat host virtual yang berbicara lebih dari 50 bahasa tanpa kamera atau aktor.
Dengan lebih dari 50.000 pelanggan, termasuk Microsoft, BBC, dan Reuters, Synthesia telah menjadi unicorn AI yang bernilai lebih dari $2,1 miliar. Menurut CEO Victor Riparbelli, platform ini membantu bisnis menghemat lebih dari 30 juta jam waktu pengeditan dan mengurangi biaya produksi video hingga 70%.
Namun, perusahaan masih kehilangan lebih dari £23 juta karena biaya penelitian dan infrastruktur komputasi awan. Para ahli mengatakan Synthesia adalah sebuah “ujian” bagi kemampuan Inggris untuk mempertahankan posisi kompetitif melawan AS dan Tiongkok dalam perlombaan AI. Di samping peluang tersebut, teknologi video AI milik perusahaan juga menimbulkan masalah etika dan potensi penggunaannya untuk membuat deepfake.
CEO Victor Riparbelli mengklaim Synthesia bertujuan untuk "AI yang bertanggung jawab", menghemat jutaan jam kerja dan menempatkan Inggris kembali di peta teknologi dunia . Para pembaca yang budiman, silakan tonton video lainnya: Pembersihan Sampah AI | Hanoi 18:00
Komentar (0)