Pada tanggal 16 Februari, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani perjanjian keamanan di Berlin, bersamaan dengan pembukaan Konferensi Keamanan Munich di bagian selatan negara Eropa Barat tersebut.
| Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam konferensi pers di Berlin, Jerman, 16 Februari. (Sumber: Reuters) |
Sebagai bagian dari perjanjian keamanan yang ditandatangani, Berlin telah menyiapkan paket bantuan militer tambahan untuk Kiev senilai 1,13 miliar euro ($1,22 miliar) yang berfokus pada pertahanan udara dan pasukan artileri, menurut Kementerian Pertahanan Jerman.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan: "Perjanjian ini bersejarah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Republik Federal Jerman berperan sebagai negara penjamin."
Paket bantuan tersebut, yang dikenal sebagai "Paket Munich", mencakup ketentuan pengiriman 120.000 peluru artileri 122 mm, serta 100 rudal IRIS-T SLS tahun ini, serta sistem pertahanan udara SkyNext kedua yang akan dikirimkan pada tahun 2025.
Selain itu, Berlin akan memasok Kiev dengan 18 senjata gerak sendiri Panzerhaubitze dari cadangan Jerman pada tahun 2026 dan 2027, termasuk pelatihan operator, suku cadang, dan amunisi.
Panzerhaubitze 2000 adalah salah satu senjata artileri terkuat di gudang persenjataan tentara Jerman.
Sebelumnya pada 16 Februari, saat berbicara dalam konferensi pers bersama Presiden Zelensky setelah penandatanganan perjanjian keamanan bilateral, Perdana Menteri Scholz menegaskan: "Kami tidak akan berhenti mendukung Ukraina."
Sementara itu, Tn. Zelensky menilai bahwa kebijakan dukungan Berlin terhadap Kiev memainkan peran yang "sangat penting" dalam konteks menurunnya dukungan militer dari mitra lain, sementara Moskow memiliki keunggulan penting dalam artileri di garis depan.
Pemimpin Ukraina juga menyerukan penyitaan semua aset Rusia untuk membiayai pembangunan kembali negara Eropa Timur itu.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)