Produsen mobil listrik mewah asal China Nio baru saja mengumumkan rencana untuk memangkas hingga 30% tenaga kerjanya pada tahun 2027, dengan fokus pada penggantian tenaga kerja dengan robot dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Keputusan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar kendaraan listrik global yang kompetitif. Sebagai catatan, pada awal November 2023, Nio memberhentikan 10% karyawannya.
Menurut juru bicara perusahaan, Nio menegaskan tekadnya untuk menjalankan strategi meminimalkan ketergantungan manusia dalam proses produksi.
Pada tahun 2025, 80% keputusan produksi Nio diperkirakan akan dibuat oleh AI, sehingga memangkas staf kepemimpinan hingga 50%.
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, Nio akan secara aktif menerapkan sistem robot industri, dengan tujuan mengurangi jumlah pekerja di setiap lini produksi hingga 30% dalam periode 2025-2027.
Pada akhir tahun 2022, total tenaga kerja Nio akan mencapai sekitar 7.000.
Meskipun tahapan transisi yang tepat belum didefinisikan dengan jelas, Nio telah menyatakan harapannya untuk mengotomatisasi sepenuhnya proses manufaktur.
Rencana produksi mendatang di pabrik Nio menunjukkan bahwa industri manufaktur mobil listrik China siap mencapai salah satu tingkat otomatisasi tertinggi di dunia .
Meskipun tidak menghasilkan laba sejak didirikan pada tahun 2014, Nio terus bersaing ketat di pasar mobil listrik teratas dunia.
Perusahaan ini dipandang sebagai perwujudan kebangkitan pesat industri mobil listrik China, sebuah ancaman yang makin diwaspadai oleh para produsen mobil tradisional di Eropa dan AS.
Nio dan perusahaan lain dalam industri mobil listrik yang sedang berkembang pesat di China mendapat dukungan besar dari pemerintah agar mereka tetap bertahan dan tumbuh meski mengalami kerugian.
Selain perusahaan asing, Nio juga menghadapi tantangan baru dari Xiaomi dan Baidu - produsen mobil pintar dalam negeri yang juga menerima dukungan signifikan dari pemerintah.
Pada tahun 2023, Nio meningkatkan produksi kendaraannya sebesar 36,3% menjadi 126.067 kendaraan. Di pabrik Nio yang baru, 756 robot diperlengkapi untuk sepenuhnya mengotomatiskan salah satu proses produksi, dengan tujuan menciptakan pabrik terpintar di dunia.
Para ahli mengatakan bahwa di China, persaingan begitu ketat sehingga setiap perusahaan mobil dipaksa untuk terus mengembangkan teknologi baru.
Diperkirakan bahwa pada akhir dekade ini, produsen mobil Cina akan menguasai sepertiga pasar mobil global.
(menurut Securitylab)
Tiongkok mencapai terobosan besar dalam teknologi farmasi
Berkat kebijakan yang mempromosikan modal investasi dan pencapaian ilmiah , sektor teknologi farmasi China memasuki periode terobosan yang kuat.
BigTech Tiongkok Kembangkan Sistem Operasi HarmonyOS untuk Menggantikan Android
Dalam langkah strategis yang menandakan peralihan dari Android milik Google, perusahaan-perusahaan teknologi besar Tiongkok secara aktif merekrut pengembang untuk sistem operasi HarmonyOS milik Huawei.
Tiongkok luncurkan jaringan internet tercepat di dunia, 3 kali lebih cepat dari AS
Internet generasi berikutnya di China dapat mengirim data yang setara dengan 150 film per detik, tiga kali lebih cepat daripada sistem Internet tercanggih di dunia saat ini di Amerika Serikat.
Revolusi 5G Tiongkok: Membuka Potensi Ekosistem IoT
Ekosistem Internet of Things (IoT) di Tiongkok telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan adopsi teknologi 5G siap mendorongnya lebih jauh lagi.
Para Influencer Mulai Meninggalkan Media Sosial Tiongkok
Setelah platform media sosial di Tiongkok mengharuskan akun dengan pengikut besar untuk mengungkapkan identitas mereka, tren meninggalkan media sosial mulai terjadi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)