Namun, pada kenyataannya, meminta dan menerima faktur masukan tidak hanya merupakan persyaratan hukum, tetapi juga membawa banyak manfaat praktis, membantu bisnis melindungi hak-hak sah mereka, menghindari risiko hukum, dan menunjukkan profesionalisme dan transparansi dalam berbisnis.
Pertama-tama, faktur merupakan dokumen hukum penting yang membuktikan transaksi jual beli barang dan jasa antara pembeli dan penjual. Bagi pelaku usaha, faktur merupakan dasar untuk menentukan biaya yang sah saat melaporkan pajak, dan merupakan bukti transparansi dan kejujuran dalam kegiatan produksi dan bisnis. Dengan adanya faktur masukan, pelaku usaha dapat dengan mudah mempertanggungjawabkan biaya, membuktikan penggunaan barang dan jasa secara sah. Sebaliknya, tidak memiliki faktur akan menyebabkan pelaku usaha menghadapi risiko saat diperiksa oleh otoritas pajak, yang mengakibatkan kerugian finansial langsung. Jika faktur dianggap remeh, pelaku usaha sama saja dengan kehilangan "perisai" yang melindungi mereka dari berbagai risiko.
![]() |
| Petugas pajak di 7 provinsi Dak Lak memandu rumah tangga bisnis untuk mendapatkan faktur masukan saat membeli barang dan menerbitkan faktur elektronik keluaran saat menjual barang dan jasa. |
Manfaat lain yang tak terelakkan dari pengumpulan dan penyimpanan faktur adalah membantu bisnis menunjukkan profesionalisme dan prestise di mata mitra dan pelanggan. Dalam konteks transformasi ekonomi digital yang pesat, transaksi elektronik dan faktur elektronik semakin populer, dan penerapan regulasi faktur yang ketat menunjukkan bahwa bisnis terus mengikuti tren transparansi dan modernitas.
Tak hanya itu, faktur juga merupakan "jaminan" atas hak-hak pembeli. Jika terjadi masalah kualitas barang atau jasa, faktur membantu pelaku usaha memiliki dasar hukum untuk mengajukan keluhan, meminta pengembalian barang, atau pengembalian dana. Banyak sengketa komersial kecil, terutama di bidang bahan bangunan, makanan, atau barang konsumsi, menjadi rumit hanya karena pembeli tidak memiliki faktur sebagai bukti transaksi.
Saat ini, sektor Perpajakan telah menggalakkan penerapan faktur elektronik di seluruh negeri. Sementara itu, banyak bisnis masih belum sepenuhnya memahami peran dan manfaat faktur, terutama karena kebiasaan lama atau kekhawatiran akan proses deklarasi dan penyimpanan yang rumit. Namun, dengan sistem perangkat lunak yang ada, membuat, mencari, atau menyimpan faktur elektronik menjadi sangat mudah. Hanya dengan beberapa langkah di ponsel, bisnis dapat dengan mudah mencari faktur, mengunduhnya, atau menyajikannya saat diperlukan untuk perbandingan. Hal ini membuktikan bahwa mendapatkan faktur bukan lagi "prosedur yang rumit" seperti yang dipikirkan banyak orang, melainkan justru merupakan langkah kecil namun bermakna dalam administrasi bisnis.
Penting juga untuk ditekankan bahwa tidak menerima faktur saat membeli barang dan jasa dapat menyebabkan bisnis secara tidak sengaja membantu dalam penghindaran pajak dan penipuan komersial. Dalam banyak kasus, penjual sengaja tidak menerbitkan faktur untuk menghindari kewajiban pajak, sehingga menciptakan persaingan tidak sehat dan memengaruhi pasar secara umum. Ketika setiap bisnis secara proaktif meminta faktur, hal itu bukan hanya tindakan untuk melindungi kepentingan pribadi, tetapi juga merupakan tanggung jawab untuk berkontribusi dalam membangun lingkungan bisnis yang adil dan transparan.
Sudah saatnya bagi bisnis untuk mengubah persepsi mereka, menganggap faktur sebagai kebiasaan penting yang terkait dengan aktivitas jual beli sehari-hari. Faktur mungkin tampak kecil, tetapi ia merupakan bukti transaksi, alat untuk melindungi hak, dan tolok ukur budaya bisnis. Ketika setiap transaksi memiliki faktur, saat itulah kepercayaan antara pembeli - penjual - agensi manajemen terkonsolidasi, menciptakan fondasi yang kokoh bagi pembangunan ekonomi.
Sumber: https://baodaklak.vn/kinh-te/202511/la-chan-bao-ve-quyen-loi-ho-kinh-doanh-c461adf/







Komentar (0)