Berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengemudi sepeda motor roda dua, sepeda motor roda tiga, dan sepeda motor roda empat dilarang melakukan perbuatan sebagai berikut:
- Bersepeda dalam satu jalur.
- Berkendara di jalur yang disediakan untuk pejalan kaki dan kendaraan lain.
- Penggunaan payung, telepon seluler, perangkat audio, kecuali alat bantu dengar.
- Menggunakan kendaraan untuk menarik, mendorong kendaraan lain, benda lain, membawa, mengangkat, dan mengangkut benda besar.
- Lepaskan kedua tangan atau kendarai dengan satu roda untuk kendaraan roda dua, dan dengan dua roda untuk kendaraan roda tiga.
- Perbuatan lain yang mengganggu ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
Undang-undang saat ini tidak memiliki peraturan yang dapat menghukum pengemudi yang menggunakan headphone atau perangkat audio. (Foto: BLVN)
Selain itu, menurut Pasal 1, Pasal 31 Undang-Undang Lalu Lintas Jalan Tahun 2008, pengendara sepeda harus mematuhi ketentuan Pasal 3, Pasal 30 Undang-Undang Lalu Lintas Jalan Tahun 2008; orang yang duduk di atas sepeda ketika berpartisipasi dalam lalu lintas harus mematuhi ketentuan Pasal 4, Pasal 30 Undang-Undang Lalu Lintas Jalan Tahun 2008.
Dengan demikian, pengemudi sepeda motor roda dua, sepeda motor roda tiga, sepeda motor bebek, atau sepeda tidak diperkenankan menggunakan headphone saat berpartisipasi dalam lalu lintas (kecuali alat bantu dengar).
Berdasarkan peraturan saat ini, tidak ada sanksi bagi pengemudi yang menggunakan headphone atau perangkat audio. Artinya, penggunaan headphone saat mengemudi tidak dianggap sebagai pelanggaran administratif.
Untuk mobil, Keputusan 100/2019/ND-CP, yang diubah dan ditambah dengan Keputusan 123/2021/ND-CP, hanya memberikan sanksi terhadap tindakan penggunaan telepon seluler saat berkendara di jalan raya.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/lai-xe-co-duoc-deo-tai-nghe-ar910531.html
Komentar (0)