Menjelang El Clasico, Yamal menyulut api peperangan dengan menyatakan bahwa Real Madrid "mencuri sekaligus berdalih". Pernyataan itu memicu kegemparan di dalam Los Blancos. Mereka menyatakan akan "mengajar" bakat-bakat muda Barcelona melalui penampilan mereka di lapangan.

Carvajal memprovokasi Yamal setelah pertandingan (Foto: Getty).
Faktanya, tim Kerajaan Spanyol berhasil mencapai target tersebut dengan mengalahkan Barcelona 2-1. Dengan hasil ini, Los Blancos memperlebar jarak dengan rival berat mereka menjadi 5 poin.
Tak berhenti di situ, para bintang Real Madrid tak hanya "terlatih" oleh hasil pertandingan, tetapi juga "berkeroyok" melawan Yamal setelah pertandingan. Pemain veteran Dani Carvajal-lah yang memprovokasi dan berkata langsung ke wajah lawannya: "Kamu terlalu banyak bicara. Sekarang lanjutkan bicaramu."
Yamal kemudian mencoba menyerang bek veteran Real Madrid tersebut, tetapi dihentikan oleh Edouardo Camavinga. Beberapa pemain bergegas masuk, bahkan Thibaut Courtois mendorong Yamal dan menunjuk juniornya.
Pemain muda Barcelona itu kemudian diseret keluar lapangan oleh pasukan keamanan, tetapi Vinicius terus mengobarkan api dengan berseru: "Katakan lebih banyak, Nak!". Selama pertandingan, penyerang Brasil itu dikabarkan melontarkan kata-kata provokatif kepada Yamal: "Kamu hanya tahu cara mengumpan balik."

Courtois juga mencoba menyerang Yamal (Foto: Getty).
Sebagai tanggapan, Yamal "meminta Vinicius untuk keluar ke lapangan dan berbicara". Untungnya, pihak keamanan segera turun tangan, mencegah kedua pemain tersebut berkelahi. Vinicius terus menunjuk Yamal dan mengumpat.
Di media sosial, Bellingham juga melontarkan komentar provokatif: "Mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan. Hala Madrid."
Mantan gelandang Barcelona, Rafinha Alcantara, mengkritik pemain juniornya, Yamal, atas ketidakdewasaannya setelah kekalahan dari Real Madrid. Ia berkata: "Yamal membuat kesalahan karena kurangnya pengalaman dan kedewasaannya. Pernyataannya sebelum pertandingan secara tidak sengaja memberikan motivasi kepada Real Madrid."
Sementara itu, mantan pemain Real Madrid, Guti, sependapat dengan pandangan ini: "Lamine Yamal terlalu muda untuk memahami sejarah dan pentingnya konfrontasi antara Real Madrid dan Barcelona. Jika saya di sini, saya pasti akan mengingatkannya."
Kesombongan yang tak disengaja itu menciptakan tekanan bagi Yamal dalam pertandingan ini ketika seluruh opini publik dan pemain Real Madrid berbalik kepadanya dengan penuh amarah. Gelandang Real Madrid, Tchouameni, sendiri mengakui: "Yamal telah merugikan dirinya sendiri. Pernyataannya memberi kami motivasi yang besar. Tidak ada niat jahat, tetapi terkadang hal-hal seperti itu justru membuat Anda lebih bersemangat."

Vinicius menunjuk dan mengumpat Yamal setelah pertandingan (Foto: Getty).
Karena alasan itu, pemain muda Spanyol ini menjadi pusat perhatian. Para pemain Real Madrid mencoba menghalanginya, membuat Yamal bermain sangat buruk. Menurut statistik, bintang kelahiran 2007 ini tidak mencetak gol, tidak memberikan assist, tidak melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran, dan kehilangan bola sebanyak 21 kali dalam pertandingan.
Penampilan Yamal yang kurang maksimal, ditambah dengan pertahanan yang lemah, menjadi penyebab utama kekalahan Barcelona di Bernabeu.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/lamine-yamal-bi-danh-hoi-dong-tra-gia-dat-vi-qua-ngao-man-20251027112138208.htm






Komentar (0)