Informasi di atas diumumkan oleh Wakil Menteri Informasi dan Komunikasi Pham Duc Long pada tanggal 19 Mei, pada Konferensi untuk mengarahkan dan melaksanakan secara menyeluruh inspeksi mendadak atas kepatuhan terhadap undang-undang tentang pengelolaan informasi pada pelanggan layanan telekomunikasi seluler terestrial yang diselenggarakan oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi.
Kartu SIM pra-aktif diperjualbelikan secara terbuka dan mudah di pasaran.
Menurut Bapak Pham Duc Long, akhir-akhir ini Kementerian Informasi dan Komunikasi sangat bertekad untuk memperbarui informasi pelanggan dan membandingkannya dengan dokumen-dokumen dalam Basis Data Kependudukan Nasional guna menstandardisasi informasi pelanggan.
Menindaklanjuti arahan Perdana Menteri tentang penanganan menyeluruh masalah SIM sampah dan SIM pra-aktivasi, Kementerian Informasi dan Komunikasi telah mengeluarkan rencana dan mengarahkan Departemen Informasi dan Komunikasi untuk memeriksa kepatuhan terhadap undang-undang tentang manajemen informasi pelanggan bagi perusahaan telekomunikasi, penyedia layanan telekomunikasi, organisasi dan individu yang mendaftarkan sejumlah besar SIM.
Saat ini, terdapat 82 tim inspeksi (8 dari Kementerian Informasi dan Komunikasi dan 74 dari daerah) dengan total 445 petugas yang melakukan inspeksi serentak di seluruh negeri terhadap 8 perusahaan telekomunikasi seluler, cabang 8 perusahaan telekomunikasi, penyedia layanan telekomunikasi dan organisasi serta individu yang mendaftarkan sejumlah besar kartu SIM pelanggan.
Tujuan dari pemeriksaan berskala besar ini adalah untuk menangani secara ketat situasi pengambilan keuntungan dan penggunaan informasi orang lain untuk mendaftarkan pelanggan SIM; situasi dengan sengaja mendaftarkan banyak pelanggan SIM untuk beredar di pasar tetapi tidak mengalihkan hak untuk menggunakan.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika meminta agar tim pemeriksa fokus pada klarifikasi permasalahan dan pelanggaran yang ada dalam pengelolaan informasi kepelanggan yang timbul pada saat pendaftaran dan pengelolaan informasi kepelanggan, serta penanganan tuntas terhadap praktik pemanfaatan dan penggunaan informasi orang lain secara melawan hukum untuk pendaftaran dan aktivasi SIM secara massal; pemalsuan dan pengubahan identitas untuk pendaftaran informasi kepelanggan; pendaftaran dan aktivasi SIM secara massal namun tidak dapat dibuktikan tujuan penggunaannya. Terutama penanganan tuntas terhadap praktik jual beli SIM yang telah terdaftar informasi kepelanggannya.
Melalui inspeksi ini, tim inspeksi harus memahami dengan jelas daftar agen impor SIM dan penyedia layanan telekomunikasi di daerah, terutama agen yang mengimpor SIM dalam jumlah besar dan penyedia layanan telekomunikasi yang mendaftarkan SIM dalam jumlah besar.
"Selain itu, perlu dipahami secara jelas waktu kapan kartu SIM diaktifkan dalam jumlah besar dan dirilis ke pasar agar dapat segera diambil tindakan untuk memeriksa, memeriksa, menangani, dan mencegahnya, serta tidak membiarkan kartu SIM yang terdaftar dan diaktifkan dijual ke pasar," tegas Wakil Menteri Pham Duc Long.
Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengimbau kepada para pengguna jasa telekomunikasi untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tentang manajemen informasi pelanggan; proaktif mendatangi penyelenggara jasa telekomunikasi untuk mendaftarkan data pelanggannya; tidak membeli kartu SIM yang sudah terdaftar atau sudah diaktivasi; tidak menggunakan kartu SIM yang terdaftar atas nama orang atau badan lain untuk menghindari risiko hukum apabila menggunakan kartu SIM yang bukan atas nama pemiliknya.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)