Liverpool Jadi 'Kuburan' Pelatih MU

Pelatih Amorim perlu mematahkan kutukan Anfield untuk membantu MU bangkit kuat.

Selama dekade terakhir, hampir setiap manajer yang pernah menduduki kursi panas di Old Trafford telah menyaksikan peristiwa tragis setelah bertandang ke Merseyside. David Moyes dipecat 37 hari setelah kekalahan 3-0, sementara Louis van Gaal kehilangan pekerjaannya kurang dari 10 minggu setelah kekalahan 2-0.

Berikutnya, Jose Mourinho hanya bertahan 2 hari setelah kekalahan 1-3, Ole Gunnar Solskjaer kehilangan kursinya dalam waktu 4 minggu setelah kekalahan 0-5, Ralf Rangnick pergi 40 hari setelah kekalahan 0-4, dan Erik ten Hag dipecat 57 hari setelah kekalahan 0-3.

Pada hari Ten Hag menderita kekalahan 3-0 di Anfield, CEO Omar Berrada meyakinkannya bahwa "manajer mendapat dukungan penuh dari klub". Delapan minggu kemudian, Ten Hag dipecat. Semuanya berawal dari kekalahan 7-0 pada Maret 2023, yang menandai dimulainya performa terburuk United dalam 34 tahun.

Lebih buruk lagi, MU telah menjalani 10 pertandingan berturut-turut tanpa kemenangan di Anfield. Ini adalah rentetan hasil terburuk dalam sejarah klub Old Trafford di Merseyside. Terakhir kali mereka menang di sini adalah pada Januari 2016.

Sejak 2016, mereka hanya mencetak tiga gol dalam 10 pertandingan tandang di Anfield, kalah agregat 3-20. Namun, pelatih Amorim berhak berharap karena Liverpool asuhan Arne Slot juga sedang tidak dalam performa terbaiknya setelah kalah tiga pertandingan berturut-turut di semua kompetisi.

Anfield bukan hanya tantangan, tetapi juga cermin yang mencerminkan nasib MU selama satu dekade terakhir. Dan Minggu malam ini, Amorim akan mengetahui apakah ia mampu mematahkan kutukan tersebut, atau menjadi korban berikutnya dalam daftar kematian di Anfield.

Sumber: https://znews.vn/liverpool-la-mo-chon-dan-hlv-mu-post1594809.html