Pham Nguyen Dang Huy, Tran Thuan Hieu, Nguyen Dang Tung Lam dan Tran Chi Anh menerima penghargaan tersebut. Foto: Koran Polisi Rakyat
VAIC 2025 adalah kompetisi kecerdasan buatan pertama untuk siswa SMA di Vietnam, yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh komunitas ilmuwan Vietnam dan pakar AI di seluruh dunia. Kompetisi ini resmi diluncurkan pada 20 Juli, bekerja sama dengan Perusahaan aidemyX, Institut Penelitian dan Penerapan Kecerdasan Buatan (AI4LIFE) - Universitas Sains dan Teknologi Hanoi, Institut RIVA, dan Institut Studi Lanjutan Matematika.
Tim pemenang menerima hadiah senilai 20 juta VND. Setiap anggota tim juga mendapatkan beasiswa senilai 5.000 USD untuk berpartisipasi dalam program AI-xtanh dari Perusahaan AidemyX, di mana mereka akan dibimbing langsung oleh Profesor Thai Tra My, Akademisi IEEE dan profesor AI di University of Florida (AS).
Menurut kelompok mahasiswa tersebut, ini adalah ketiga kalinya mereka memenangkan penghargaan untuk kecerdasan buatan, setelah memenangkan Hadiah Perak dua kali pada Olimpiade Informatika Central Highlands ke-5 pada tahun 2024 dan pada kompetisi AI yang diselenggarakan oleh Universitas Nasional Hanoi.
Masalah praktis dan strategi kerja tim
Kompetisi VAIC 2025, meskipun baru pertama kali diselenggarakan, berhasil menarik 137 peserta dari 31 SMA dan SMP di 9 provinsi dan kota. Setelah babak penyisihan, 104 peserta terbaik dari 31 tim lolos ke babak final yang berlangsung pada 19-21 September. Tim juara berhasil mengalahkan lebih dari 30 tim pesaing.
Sorotan kompetisi ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang dirancang berdasarkan permasalahan praktis dan data nyata. Tujuan utama kompetisi ini adalah untuk mendorong siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kerja sama tim dengan model AI untuk memecahkan masalah dunia nyata. Kompetisi ini tidak mengharuskan siswa menjadi programmer profesional, tetapi berfokus pada kemampuan untuk memikirkan solusi dan berkolaborasi dengan teknologi.
Menurut anggota tim, ujian difokuskan pada dua topik yang sangat menarik saat ini: penerapan AI dalam perawatan kesehatan dan penggunaan AI untuk mendeteksi plagiarisme.
Untuk mempersiapkan ujian, tim menghabiskan sekitar dua bulan meneliti semua topik terkait kecerdasan buatan. Setiap anggota tim memiliki pembagian kerja yang jelas: Chi Anh berfokus pada teori, Thuan Hieu berfokus pada pemrosesan bahasa, sementara Dang Huy dan Tung Lam meneliti pemrosesan citra sel kanker. Koordinasi yang baik dalam tim menjadi faktor penentu yang membantu mereka menyelesaikan ujian hanya dalam satu hari. Selain belajar di kelas, para mahasiswa juga mencari dokumen daring dan mengikuti kursus daring untuk menambah pengetahuan mereka.
Penghargaan lainnya
Selain trofi juara untuk SMA Berbakat Hanoi-Amsterdam, Panitia juga memberikan dua Medali Emas kepada tim siswa SMA Berbakat Ilmu Pengetahuan Alam (Universitas Nasional Hanoi). Setiap tim menerima hadiah senilai 10 juta VND.
Kontes ini juga memberikan hadiah berupa 5 Medali Perak (senilai 5 juta VND/tim) dan 8 Medali Perunggu (senilai 3 juta VND/tim) kepada tim berprestasi.
Selain kompetisi utama, VAIC 2025 juga menyelenggarakan berbagai kegiatan sampingan yang inspiratif, termasuk lokakarya khusus dan sesi berbagi dari para pakar AI Vietnam yang bekerja di IBM dan Meta, serta kunjungan ke perusahaan-perusahaan pionir di bidang AI di Vietnam. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya membantu mahasiswa lebih memahami aplikasi praktis teknologi, tetapi juga menciptakan peluang untuk terhubung dengan komunitas dan menginspirasi semangat karier bagi generasi muda.
Source: https://doanhnghiepvn.vn/tin-tuc/lo-dien-nha-vo-dich-cuoc-thi-tri-tue-nhan-tao-2025/20250922125521171






Komentar (0)