GĐXH - Kohlrabi memiliki nilai gizi tinggi, kaya serat, baik untuk sistem pencernaan, mencegah sembelit, mencegah penyakit usus, terutama kanker...
Apakah enak memakan kolrabi?
Kohlrabi saat ini merupakan sayuran paling populer yang dijual dengan harga termurah di pasaran. Para ibu rumah tangga mencari cara-cara kreatif dan baru untuk menyiapkan hidangan dari bahan yang sudah dikenal ini.
Menurut ahli gizi, kolrabi memiliki nilai gizi tinggi, kaya serat, baik untuk sistem pencernaan, mencegah sembelit, mencegah penyakit usus, terutama kanker.
Vitamin C dalam kolrabi sangat melimpah. 100g kohlrabi mengandung 62mg vitamin C, lebih tinggi dari jeruk dan jeruk keprok, hampir cukup untuk kebutuhan harian.
Kohlrabi juga mengandung mineral baik seperti kalium, magnesium, tembaga atau vitamin B6 untuk mendukung kekebalan tubuh, metabolisme protein, dan regenerasi sel darah merah.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa fitokimia dalam kolrabi memiliki efek antioksidan dan anti-penuaan, dan berharga dalam mencegah kanker, diabetes, dan dislipidemia.
Kandungan kalori dalam kolrabi rendah, 100g hanya memiliki 24-25 kalori sehingga direkomendasikan bagi orang gemuk yang ingin menurunkan berat badan.
Kohlrabi juga kaya akan senyawa karoten, terutama beta-karoten, yang baik untuk mata, mencegah degenerasi makula, dan memperlambat proses katarak.
Foto ilustrasi
Manfaat kesehatan yang mengejutkan dari kolrabi
Baik untuk pencernaan
Untuk sistem pencernaan yang sehat, kohlrabi adalah pilihan yang baik karena kaya akan serat. Serat menjaga kelancaran sistem pencernaan dengan menjaga kesehatan usus dan kolon. Serat juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Semua faktor ini mengurangi risiko penyakit pencernaan, wasir, dan kanker usus besar.
Meningkatkan tekanan darah dan kesehatan kardiovaskular
Semangkuk kohlrabi mengandung lebih banyak kalium daripada pisang ukuran sedang, yang bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah. Kalium berperan sebagai vasodilator, mengurangi ketegangan pada pembuluh darah dan arteri. Kohlrabi kaya akan antosianin, yang dapat mengurangi risiko serangan jantung dan arteriosklerosis.
Meningkatkan penglihatan
Vitamin A atau beta karoten membantu menjaga kornea tetap lembap dan melindungi mata dari tukak, penglihatan kabur, atau kehilangan penglihatan. Beta karoten juga membantu meningkatkan penglihatan di malam hari. Kohlrabi mengandung 22µg beta karoten per 100g (beta karoten diubah menjadi vitamin A) yang bertindak sebagai antioksidan di area mata.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Kohlrabi kaya akan vitamin C, yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, alergi, flu, demam, dll. Menyerap cukup vitamin C akan memastikan tubuh memproduksi cukup sitokin dan limfosit untuk melawan infeksi.
Membantu memperkuat tulang
Kalsium adalah mineral yang membuat tulang kuat dan keras. Magnesium meningkatkan kepadatan tulang, memperkuat tulang, dan mengurangi risiko patah tulang atau osteoporosis. Kandungan kalsium dan magnesium yang tinggi dalam kohlrabi membantu memperkuat tulang.
Baik untuk penderita diabetes
Pola makan kaya sayuran kaya antioksidan seperti kohlrabi telah dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes, sindrom metabolik, dan lainnya. Kulit kohlrabi ungu kaya akan antosianin, sejenis flavonoid yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan manfaat bagi fungsi otak.
Foto ilustrasi
2 kelompok orang disarankan untuk membatasi makan kolrabi
Orang yang mengalami sakit perut
Kohlrabi adalah makanan yang dapat diolah dengan berbagai cara. Namun, jika dimakan mentah, kandungan nutrisinya akan lebih tinggi, tetapi dapat menyebabkan sakit perut bagi sebagian orang yang mengalami gangguan pencernaan. Bahkan orang yang mengalami sakit perut dan anak kecil pun tidak boleh diberikan salad kohlrabi mentah atau memakannya mentah-mentah. Menurut pengobatan oriental, makan kohlrabi terlalu banyak akan menyebabkan kehilangan energi dan darah.
Orang dengan penyakit tiroid
Selain itu, kohlrabi mungkin mengandung goitrogen, senyawa tanaman yang umum ditemukan dalam sayuran seperti brokoli, kembang kol, dll., yang dapat menyebabkan pembengkakan tiroid. Oleh karena itu, penderita disfungsi tiroid sebaiknya membatasi konsumsi kohlrabi.
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/loai-cu-dang-re-nhat-cho-nguoi-viet-nen-thuong-xuyen-an-de-phong-benh-172250324162648702.htm
Komentar (0)