Minuman populer yang jarang diketahui orang bisa menyebabkan rambut rontok

(Dan Tri) - Selain sifat antioksidannya, matcha juga mengandung banyak tanin yang bereaksi dengan zat besi dalam tubuh, sehingga menyebabkan rambut rontok.

Matcha sekarang dilihat oleh banyak orang sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan kopi, memberikan energi dan kewaspadaan tanpa rasa gelisah.

Sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya teh Jepang, matcha dalam beberapa tahun terakhir telah melintasi batas-batas Asia dan menjadi fenomena global. Permintaannya begitu tinggi sehingga menyebabkan kelangkaan matcha global.

Sementara banyak orang memuji manfaat antioksidan matcha, yang lain melaporkan rambut rontok setelah penggunaan produk jangka panjang.

Matcha adalah minuman yang semakin populer (Ilustrasi: Getty).

Menurut para ahli, penyebabnya bukan terletak pada matcha itu sendiri, tetapi pada cara bahan-bahan dalam teh berinteraksi dengan tubuh, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah besar dan teratur.

Stephanie Schiff, ahli gizi di Rumah Sakit Northwell Huntington (AS), percaya bahwa jika rambut rontok terjadi setelah meningkatkan konsumsi matcha, penyebabnya mungkin bukan dari teh, tetapi dari tanin di dalamnya.

Tanin adalah senyawa tumbuhan dengan sifat antioksidan. Namun, kelemahan senyawa ini adalah kemampuannya untuk mengikat zat besi. Zat besi merupakan nutrisi esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh dan harus diserap dari makanan.

“Hal ini mencegah tubuh menyerap zat besi, mengganggu siklus pertumbuhan rambut, dan menyebabkan rambut rontok,” jelas Schiff.

Selain itu, matcha mengandung kafein dalam jumlah yang signifikan. Satu porsi 1-2 gram dapat mengandung hingga 80 mg kafein, lebih tinggi daripada kebanyakan teh hijau lainnya. Jika Anda mengonsumsi matcha terlalu banyak, kandungan kafein yang tinggi dapat berdampak negatif pada sistem endokrin Anda.

Menurut ahli gizi Amy Shapiro, kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan hormon stres. Hal ini dapat mengganggu siklus hidup rambut, memaksa folikel rambut memasuki fase istirahat lebih awal, yang menyebabkan kerontokan rambut.

Selain rambut rontok, matcha dapat menyebabkan risiko kesehatan lain jika dikonsumsi berlebihan, seperti gangguan pencernaan, insomnia, dan kegelisahan. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, mengonsumsi matcha terlalu banyak dapat menyebabkan peningkatan enzim hati dan kerusakan hati karena tingginya konsentrasi antioksidan EGCG.

Selain itu, matcha mengandung L-theanine, asam amino yang mendorong relaksasi tanpa menyebabkan kantuk. Ketika dikombinasikan dengan kafein, matcha membantu meningkatkan kewaspadaan mental tanpa menyebabkan kegelisahan.

Matcha juga menyediakan EGCG, antioksidan kuat yang membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi risiko penyakit kronis.

Minum matcha juga dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin, yang membantu menurunkan kadar gula darah. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa matcha dapat membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi nafsu makan dan meningkatkan metabolisme.

Saat ini, sains belum menentukan ambang batas aman untuk mengonsumsi matcha. Namun, jika Anda hanya minum 1-2 cangkir matcha setiap hari, kemungkinan rambut rontok hampir mustahil terjadi.

Jika Anda khawatir dengan kerontokan rambut, Anda dapat melakukan tes kadar zat besi alih-alih memutuskan untuk berhenti minum matcha.

Namun, menurut Ibu Shapiro, beberapa kelompok perlu berhati-hati saat menggunakan matcha: orang-orang dengan periode menstruasi berat, orang-orang dengan penyakit pencernaan, atau vegetarian/vegan dengan pola makan kekurangan zat besi.

Selain itu, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi matcha sebelum atau segera setelah makan makanan yang mengandung zat besi tinggi. Anda juga sebaiknya mengonsumsi suplemen makanan yang kaya vitamin C seperti buah jeruk dan paprika untuk meningkatkan penyerapan zat besi.

Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/loai-thuc-uong-thinh-hanh-it-ai-biet-co-the-gay-rung-toc-20251113134422575.htm