Larangan ini muncul karena angka anak-anak yang kelebihan berat badan dan obesitas di Malaysia telah meningkat dua kali lipat dalam 26 tahun terakhir. UNICEF juga telah memperingatkan bahwa kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan anak-anak Malaysia kini telah melampaui angka kekurangan berat badan, menandai titik balik dalam kesehatan masyarakat.
Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan larangan tersebut mencakup 12 kelompok makanan, mulai dari makanan cepat saji seperti kentang goreng, hamburger, sosis, nugget ayam hingga permen, cokelat, mi instan, dan minuman berkarbonasi. Teh dan kopi juga termasuk dalam daftar makanan yang dilarang bagi pelajar.
Menurut Asosiasi Konsumen Penang, produk kedaluwarsa atau makanan berbentuk mainan, yang sebelumnya dilarang, kini diperluas untuk mencakup lebih banyak makanan olahan. Minuman energi, perasa herbal, dan jus dengan kandungan buah kurang dari 35% juga tidak diperbolehkan di sekolah.
Sebelumnya, Meksiko, Jamaika, Spanyol, Ukraina, dan Wales semuanya telah menerapkan kebijakan untuk melarang atau membatasi junk food di sekolah, dikombinasikan dengan pendidikan gizi dan promosi makanan sehat.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/malaysia-cam-do-an-vat-trong-truong-hoc-post751042.html
Komentar (0)