SGGP
Menurut France 24, pemerintah militer Mali telah mencabut lisensi yang diberikan kepada maskapai penerbangan nasional Prancis, Air France.
Menurut seorang pejabat di pemerintahan militer Mali, alasannya adalah izin tersebut belum diserahkan kepada otoritas yang lebih tinggi. Keputusan tersebut diambil sehari setelah Air France mengumumkan dimulainya kembali penerbangan ke Mali mulai 13 Oktober, setelah menangguhkannya sejak 7 Agustus akibat ketegangan di wilayah Sahel di Afrika, serta antara Prancis dan Mali.
Penghentian penerbangan Air France di Mali awalnya hanya untuk beberapa hari, tetapi setelah maskapai tersebut memperpanjang penangguhan dengan alasan kudeta di Niger dan situasi geopolitik di wilayah Sahel, otoritas Mali mencabut lisensi Air France.
Langkah ini dilakukan di tengah memburuknya hubungan antara Mali dan Prancis sejak pemerintah militer mengambil alih negara Afrika Barat itu pada tahun 2020.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)