![]() |
Sebuah pesawat Air China terpaksa melakukan pendaratan darurat. Foto: Reuters . |
Sebuah penerbangan penumpang komersial yang dioperasikan oleh Air China melakukan pendaratan darurat yang aman di Shanghai pada 18 Oktober. Penyebabnya adalah baterai yang disimpan di tas jinjing seorang penumpang yang terbakar, kata maskapai tersebut.
Insiden itu terjadi dalam penerbangan dari kota Hangzhou di Tiongkok timur menuju Bandara Internasional Incheon, dekat Seoul, Korea Selatan. Data dari situs pelacakan Flightradar24 menunjukkan penerbangan lepas landas pukul 09.47 waktu setempat.
"Sebuah baterai lithium terbakar secara spontan di dalam tas jinjing penumpang yang disimpan di kompartemen atas pada penerbangan CA139," demikian pengumuman Air China di Weibo.
Artikel tersebut juga menyatakan bahwa awak pesawat segera menangani situasi tersebut sesuai prosedur dan tidak ada penumpang yang terluka. Oleh karena itu, pesawat dialihkan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Pudong Shanghai demi keselamatan penerbangan.
Dalam sebuah klip yang direkam oleh seorang penumpang dan diunggah oleh Jimu News, api terlihat menyembur dari kompartemen bagasi di atas kepala. Rekaman tersebut menunjukkan asap hitam mengepul dari kompartemen tersebut, dan setidaknya satu penumpang berusaha memadamkan api.
![]() |
Insiden kebakaran baterai direkam oleh seorang penumpang. Foto: SCMP. |
Pesawat itu dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Incheon pukul 12.20 dini hari. Namun, setelah insiden tersebut, pesawat tersebut berbalik arah sepenuhnya di atas perairan yang berjarak sama antara pantai timur Tiongkok dan Pulau Kyushu di selatan Jepang, dan mendarat di Shanghai tepat setelah pukul 11.00.
Ini adalah salah satu kasus kebakaran baterai litium dan power bank terbaru yang dilaporkan. Pada bulan Januari tahun ini, kebakaran serupa terjadi di kompartemen bagasi Air Busan Penerbangan 391 menuju Hong Kong saat pesawat sedang meluncur sebelum lepas landas, melukai tujuh orang.
Menurut SCMP, Tiongkok juga telah melaporkan banyak insiden terkait baterai litium dan baterai cadangan yang terlalu panas, yang menyebabkan pengetatan regulasi terkait barang-barang ini. Sejak akhir Juni, Administrasi Penerbangan Tiongkok telah mengumumkan akan melarang penumpang membawa power bank yang tidak memiliki tanda "Sertifikasi Wajib Tiongkok (3C)", atau yang tidak jelas.
Aturan ini muncul hanya beberapa bulan setelah Otoritas Penerbangan Sipil Hong Kong melarang penggunaan pengisi daya portabel di pesawat. Mulai 7 April, penumpang tidak lagi dapat menempatkan pengisi daya portabel di kompartemen atas, tetapi masih diperbolehkan meletakkannya di bawah kursi atau di kantong kursi di depan mereka.
Sumber: https://znews.vn/may-bay-trung-quoc-ha-canh-khan-do-chay-pin-post1595032.html
Komentar (0)