(CLO) Pada tanggal 2 Desember, Meta, pemilik Instagram dan Facebook, mengumumkan bahwa mereka akan menerapkan peraturan yang lebih ketat terhadap pengiklan produk dan layanan keuangan yang menargetkan warga Australia, dengan tujuan untuk mencegah penipuan di jejaring sosial.
Meta mengatakan pengiklan akan diharuskan memverifikasi informasi pembayar dan penerima manfaat, termasuk nomor Lisensi Layanan Keuangan Australia, sebelum iklan keuangan diizinkan untuk ditayangkan di platform.
"Peluncuran verifikasi pengiklan keuangan merupakan langkah maju yang besar dalam melindungi warga Australia dari penipu canggih," ujar CEO Meta ANZ, Will Easton, dalam sebuah pernyataan.
Foto ilustrasi: Reuters
Langkah ini diambil setelah Meta mengatakan pihaknya menghapus 8.000 iklan "umpan selebriti" pada bulan Oktober, sebagai bagian dari kemitraan dengan bank-bank Australia untuk mengurangi penipuan yang menggunakan gambar selebriti untuk mengelabui konsumen agar mengikuti skema investasi palsu.
Perusahaan juga mengumumkan bahwa setelah iklan diverifikasi, pengiklan diharuskan menambahkan informasi pembayar dan penerima pembayaran ke iklan tersebut, dan informasi ini akan ditampilkan dengan kata-kata "Dibayar oleh" setelah iklan disetujui.
Bulan lalu, pemerintah kiri-tengah Australia membatalkan rencana untuk mendenda platform internet hingga 5% dari pendapatan global mereka jika gagal menghentikan penyebaran misinformasi daring. RUU tersebut merupakan bagian dari tindakan keras terhadap regulasi teknologi Australia dan diajukan menjelang pemilihan umum federal yang akan diselenggarakan setahun lagi.
Australia juga telah meloloskan undang-undang penting yang melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun menggunakan media sosial.
Ngoc Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/meta-that-chat-quy-tac-quang-cao-de-han-che-lua-dao-o-uc-post323829.html
Komentar (0)