(CLO) Meksiko telah membuka kemungkinan menerima migran non-Meksiko yang dideportasi oleh AS. Sebelumnya, negara ini telah meminta Presiden terpilih Donald Trump untuk memulangkan mereka secara langsung ke negara asal.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menegaskan pada konferensi pers pada tanggal 3 Januari bahwa jika AS tidak mengembalikan migran ke negara mereka, Meksiko dapat bekerja sama melalui berbagai mekanisme.
Meskipun tidak mengungkapkan detailnya, Meksiko dapat membatasi penerimaan untuk warga negara tertentu atau meminta bantuan keuangan dari Amerika Serikat untuk memulangkan migran dari Meksiko ke negara asal mereka. Presiden Sheinbaum menekankan bahwa Meksiko tidak mendukung kebijakan deportasi massal, tetapi telah menyiapkan rencana untuk menangani situasi tersebut dengan tepat.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Foto: Facebook/ClaudiaSheinbaumPardo
Kebijakan deportasi Trump telah menjadi sumber masalah selama masa jabatan pertamanya. Ribuan pencari suaka terpaksa menunggu di Meksiko dalam kondisi yang tidak aman, menjadikan mereka sasaran empuk bagi geng-geng kriminal di kota-kota perbatasan. Banyak lainnya telah dipulangkan ke Meksiko berdasarkan ketentuan kesehatan masyarakat yang diberlakukan selama pandemi COVID-19.
Pada bulan Desember, Ibu Sheinbaum mengatakan ia akan meminta AS untuk memulangkan migran non-Meksiko langsung ke negara asal mereka. Namun, Meksiko masih menerima orang-orang dari Kuba, Venezuela, dan negara-negara lain yang secara rutin menolak penerbangan deportasi dari AS.
Meksiko telah menghentikan repatriasi pada akhir tahun 2023 karena kurangnya dana dan memperkirakan pengurangan deportasi yang signifikan pada tahun 2024. Pemerintah Meksiko juga berencana menyelenggarakan pertemuan para menteri luar negeri regional untuk membahas imigrasi bulan ini.
Ngoc Anh (menurut MEG, CNN, ET)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/mexico-san-sang-tiep-nhan-nguoi-nuoc-ngoai-bi-my-truc-xuat-post329178.html
Komentar (0)