DNVN - Microsoft telah mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri dukungan untuk sistem operasi Windows 10 pada tahun 2025 dan akan mengenakan biaya kepada pengguna untuk terus menerima pembaruan keamanan.
Dalam panduannya untuk fase akhir dukungan resmi Windows 10, Microsoft mengumumkan program Extended Security Update (ESU) untuk terus menyediakan patch keamanan bagi perangkat yang belum diupgrade ke Windows 11. Pengguna individu harus membayar $30 per tahun, sementara bisnis harus membayar setidaknya $61 per perangkat.
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan keamanan pengguna terhadap ancaman keamanan siber, mengingat penggunaan Windows 10 yang terus meluas secara global. Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang biaya yang akan ditanggung pengguna. Pada awal tahun 2023, terdapat lebih dari 1,4 miliar perangkat Windows 10 aktif di seluruh dunia . Biaya $30 per tahun dapat menjadi beban bagi pengguna individu yang tidak membutuhkan fitur-fitur baru Windows 11. Bisnis dengan jumlah perangkat yang banyak juga khawatir tentang biaya ESU, terutama dalam konteks meningkatnya biaya operasional.
Sebagian besar pengguna Windows 10 saat ini memiliki perangkat yang tidak memenuhi persyaratan perangkat keras untuk melakukan upgrade ke Windows 11. Hal ini berdampak signifikan pada pengguna individu dan usaha kecil, karena banyak perangkat masih berfungsi tetapi tidak memenuhi persyaratan keamanan Microsoft. Oleh karena itu, program ESU adalah solusi paling logis untuk menjaga keamanan perangkat-perangkat ini.
Namun, pembaruan dari program ESU hanya mencakup tambalan keamanan penting, tanpa peningkatan fitur apa pun. Ini berarti bahwa, meskipun membayar, pengguna hanya menerima keamanan dasar tanpa inovasi atau peningkatan apa pun dalam pengalaman pengguna.
Kebijakan Microsoft yang mengenakan biaya $30 per tahun untuk pemeliharaan pembaruan keamanan Windows 10 telah memicu beragam reaksi. Diskusi panas telah terjadi di forum Reddit mengenai masalah ini.
Sebagian orang berpendapat bahwa biaya $30 terlalu mahal, terutama mengingat biaya tersebut hanya mencakup patch keamanan tanpa fitur baru untuk sistem operasi lama. Beberapa pengguna mengklaim mereka tidak ingin membayar dan mempertimbangkan untuk beralih ke sistem operasi lain seperti Linux atau macOS untuk menghindari ketergantungan pada model berlangganan Microsoft.
Sebagian orang berpendapat bahwa pengenalan biaya ESU bisa jadi langkah pertama Microsoft untuk mengalihkan Windows ke model berlangganan jangka panjang, yang berpotensi berlaku untuk versi Windows mendatang. Sebaliknya, yang lain percaya Microsoft sedang menekan pengguna untuk meningkatkan perangkat keras mereka ke Windows 11 atau membayar untuk mempertahankan keamanan di Windows 10.
Diskusi tersebut mencerminkan reaksi kuat dari komunitas pengguna, terutama mereka yang memiliki perangkat lama dengan perangkat keras yang tidak memadai untuk melakukan upgrade ke Windows 11.
Saat ini, pengguna Windows 10 memiliki sangat sedikit pilihan. Bagi mereka yang mampu melakukan peningkatan perangkat keras, beralih ke Windows 11 adalah pilihan jangka panjang. Namun, bagi pengguna individu atau usaha kecil dengan perangkat yang tidak kompatibel, program ESU adalah perlindungan sementara tetapi bukan solusi berkelanjutan.
Sistem operasi lain, termasuk yang bersifat open-source, dapat menjadi alternatif bagi mereka yang tidak ingin mengikuti model berbayar untuk menjaga keamanan. Namun, beralih sistem operasi memerlukan pertimbangan yang cermat mengenai kompatibilitas dan biaya.
Cao Thong (disusun)
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/microsoft-ngung-ho-tro-windows-10-thu-phi-bao-mat-30-usd-nam-voi-nguoi-dung-muon-cap-nhat-bao-mat/20241103082047332






Komentar (0)