Menurut Thurrott , dengan versi 22H2, Windows 11 telah dilengkapi oleh Microsoft dengan layanan pengenalan suara baru yang disebut Voice Access. Layanan ini modern, efisien, dan fleksibel berbasis AI dan mendukung banyak bahasa. Terintegrasi penuh ke dalam sistem operasi, Voice Access dapat diakses dari bilah pencarian atau dari pengaturan. Layanan ini bahkan terhubung ke keyboard virtual yang memungkinkan pengguna mengetik teks dengan suara mereka.
Pengenalan ucapan telah menjadi usang.
Selain dukungan Bahasa Inggris, Microsoft berencana memperluas dukungan ke wilayah lain dalam pembaruan Akses Suara mendatang. Namun, Windows 11 mewarisi fungsi pengenalan suara dari Windows Vista, sehingga ketika Akses Suara diterapkan di seluruh dunia oleh Microsoft, fitur lama tersebut pasti akan dihentikan.
Hal ini diumumkan oleh Microsoft ketika mereka menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mendukung fitur Pengenalan Ucapan, yang telah ada sejak Windows Vista. Penghentian ini dijadwalkan pada Desember 2023, yang berarti pengguna masih dapat mengaksesnya selama beberapa hari lagi. Fitur praktis ini memungkinkan pengguna untuk memerintahkan sistem operasi agar mengenali suara mereka untuk membuka aplikasi atau memberikan perintah. Namun, seiring perkembangan teknologi, fitur ini kini sudah usang karena tidak lagi memerlukan pelatihan.
Microsoft merekomendasikan agar pengguna fitur ini beralih ke Akses Suara. Keputusan ini merupakan bagian dari modernisasi Microsoft untuk mendorong pengembangan fitur-fitur baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini. Transisi ini konsisten dengan pembaruan OS terbaru, dan perusahaan bahkan baru-baru ini mengganti Cortana dengan Copilot.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)