Informasi di atas disampaikan oleh Bapak Igor Zakharov, penasihat media Kementerian Luar Negeri dan Integrasi Eropa Moldova, kepada TASS pada 26 Juli. Dengan demikian, di antara 45 diplomat Rusia yang diusir terdapat pejabat diplomatik dan staf kedutaan.
"Empat puluh lima staf diplomatik Kedutaan Besar Rusia di Chisinau harus meninggalkan Moldova," kata Zakharov.
Menurut perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Integrasi Eropa Moldova, Chisinau akan mengurangi jumlah staf Kedutaan Besar Rusia di negara itu menjadi sama dengan jumlah staf diplomatik Moldova yang bekerja di Moskow - sekitar 10 pejabat diplomatik dan 15 staf kedutaan.
Kedutaan Besar Rusia di Chisinau. (Foto: TASS)
Para diplomat Rusia yang diusir telah melakukan tindakan tidak bersahabat dan mengganggu stabilitas keamanan Moldova, Zakharov menambahkan.
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri dan Integrasi Eropa Moldova, Nicolae Popescu, mengatakan bahwa negaranya sedang menyelidiki sejumlah besar antena yang dipasang oleh Rusia di kedutaannya di Chisinau. Ada dugaan bahwa kedutaan tersebut mengumpulkan informasi intelijen melalui sistem antena ini.
Duta Besar Rusia untuk Moldova Oleg Vasnetsov dipanggil ke markas besar Kementerian Luar Negeri Moldova pada tanggal 26 Juli terkait masalah tersebut.
Berbicara kepada wartawan kemudian, Duta Besar Vasnetsov mengatakan tuduhan spionase hanyalah dalih bagi Moldova untuk mengurangi jumlah staf diplomatik Rusia di Chisinau. Hal ini berdampak negatif pada hubungan kedua negara.
Oktober lalu, Moldova mengusir seorang pegawai kedutaan Rusia setelah sebuah roket tak dikenal mendarat di dekat perbatasan Moldova-Ukraina. Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tindakan tersebut sebagai provokasi yang tidak beralasan dan merespons dengan mengusir seorang diplomat Moldova.
Tra Khanh (Sumber: TASS)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
Kemarahan
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)