"U-22 Malaysia harus mengalahkan U-22 Vietnam dengan segala cara dalam pertandingan pada 11 Desember," tegas Bharian. Surat kabar Malaysia tersebut selanjutnya menganalisis: "Menyaksikan U-22 Laos hanya kalah tipis 1-2 dari U-22 Vietnam di pertandingan pembuka, U-22 Malaysia tidak boleh meremehkan lawan ini.

Timnas U22 Malaysia kehilangan banyak pemain kunci di SEA Games 33 (Foto: FAM).
Pelatih Nafuzi Zain perlu mempersiapkan diri dengan matang dan memiliki strategi terbaik untuk memastikan kemenangan melawan Laos U-22. Setelah itu, kita harus mengalahkan Vietnam U-22 di pertandingan penentuan. Hanya tiga tim teratas dari tiga grup dan tim terbaik kedua yang akan lolos ke babak selanjutnya. Oleh karena itu, Malaysia U-22 harus mengalahkan Vietnam U-22 jika ingin meraih medali emas SEA Games ke-33.
Surat kabar Bharian mengutip pakar sepak bola Zakaria Rahim: "U-22 Malaysia harus mengalahkan U-22 Vietnam dengan segala cara jika mereka ingin dipertimbangkan sebagai kandidat juara SEA Games. Kemenangan itu tidak hanya membuka jalan menuju semifinal tetapi juga menjadi peringatan bagi tim lain seperti Thailand dan Indonesia."
Menurut Bapak Zakaria, U-22 Thailand (Grup A) dan U-22 Indonesia (Grup C) adalah dua tim yang hampir pasti lolos ke semifinal. Oleh karena itu, persaingan terbesar akan terjadi di Grup B, di mana U-22 Malaysia dan U-22 Vietnam akan bersaing langsung untuk memperebutkan posisi puncak.
Ia menambahkan: "U-22 Malaysia membutuhkan setidaknya 3 poin dengan selisih gol yang tinggi melawan Laos untuk mempertahankan posisi kompetitifnya. Jika grup lain bermain imbang seperti Singapura dan Timor Leste, atau Filipina dan Myanmar, U-22 Malaysia masih memiliki peluang untuk lolos meskipun kalah dari U-22 Vietnam. Namun, untuk mencapai target tertinggi, tim harus mengalahkan U-22 Vietnam."

U22 Malaysia ingin mengalahkan U22 Vietnam dengan segala cara meskipun mereka tidak memiliki skuad terbaik (Foto: Tien Tuan).
Pakar Zakaria mengakui bahwa tim U-22 Malaysia tidak memiliki kekuatan terbaik di SEA Games ke-33 ketika sejumlah pemain kunci tidak dapat mengikuti pemusatan latihan karena klub tidak melepas pemain. Khususnya, satu-satunya pemain naturalisasi Fergus Tierney dipertahankan oleh Klub Sabah karena kejuaraan nasional Malaysia masih berlangsung. Hal yang sama juga terjadi pada Aliff Izwan dan Muhammad Abu Khalil (Selangor).
Ia berkata: "Untuk membuat perbedaan, U-22 Malaysia harus menciptakan sesuatu yang inovatif. Saat ini, kami kehilangan beberapa pemain kunci. Hal itu membuat konfrontasi dengan U-22 Vietnam semakin sulit, karena semua orang tahu mereka sangat pandai melatih tim-tim muda."
Malaysia telah 14 tahun tanpa medali emas SEA Games. Kemenangan terakhir mereka terjadi di Jakarta pada tahun 2011. Sementara itu, pada SEA Games terakhir tahun 2023 di Kamboja, tim tersebut bahkan tidak berhasil melewati babak penyisihan grup.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/bao-malaysia-tuyen-bo-doi-nha-phai-danh-bai-u22-viet-nam-bang-moi-gia-20251204164944548.htm






Komentar (0)