"Vietnamese Food is Home" adalah kumpulan esai pendek tentang budaya kuliner , yang bisa Anda baca sedikit demi sedikit setiap hari, sambil menikmati teh pagi atau menikmati perjalanan pulang terakhir dengan metro. Namun, bagi perempuan Vietnam, buku ini juga bisa dianggap sebagai buku panduan menarik tentang hidangan, kuliner, dan adat istiadat setiap keluarga Vietnam.

Buku ini terbagi menjadi 6 bagian, layaknya metafora keberuntungan dalam budaya Vietnam. Bagian pertama membahas pasar-pasar khusus dengan jajanan tradisional dari Utara hingga Selatan. Bagian kedua, berjudul "Com hang chao cho, ai loi the trai", membahas pengalaman kuliner khas dengan hidangan sederhana namun lezat seperti nasi pecah, bubur, dan roti.... Bagian ketiga, Ann Lee membagi masakan rumah berdasarkan hari dalam seminggu, seolah mengingatkan orang-orang akan hidangan hangat yang selalu terbayang di benak mereka. Bagian keempat, "Mung 1 di pagi hari", merupakan esai ringan tentang hidangan kuliner untuk membakar dupa di hari raya. Bagian kelima membahas daun-daunan dalam hidangan Vietnam, di mana orang-orang mungkin tidak makan daging atau ikan, tetapi hidangannya selalu kaya akan sayuran. Bagian keenam membahas pengalaman tentang adat istiadat dan tata krama, arus bawah budaya dari hidangan Vietnam, yang darinya kita dapat melihat hangat dan dinginnya kehidupan sehari-hari melalui semangkuk nasi, secangkir teh, atau terkadang hanya lada atau cabai....
Di awal buku, Ann Lee menulis: "Harimau-harimau itu turun gunung, pergi ke laut, tetapi terkadang mereka kembali lagi, merindukan hutan tempat mereka dilahirkan. Anak-anak yang meninggalkan kota yang cerah dan hangat, meninggalkan pedesaan yang hijau dan rindang, meninggalkan kebun rumah dengan teralis labu kuning, tangki air hujan yang sejuk dan manis, bahkan jika mereka berkelana ke seluruh dunia, hingga mereka dewasa dan tua, akan tetap mengingat cita rasa hidangan yang dibesarkan oleh nenek, ibu, dan bibi tercinta yang memegang tangan mereka ketika mereka masih muda, serta mereka yang tinggal di belakang, tidak peduli berapa tahun telah berlalu, masih mengingat setiap rasa manis dan harum yang dicintai anak-anak mereka. Bagaimana mungkin kita tidak tumbuh dewasa dan selamanya merindukan hidangan Vietnam, di mana pun kita berada, mereka mengingatkan kita pada rumah?"
Sungguh, ketika membaca halaman-halaman buku "Vietnamese food is home", kita dapat dengan jelas membayangkan potret perempuan Vietnam di setiap rumah. Perempuan itu, terlepas dari penampilannya, ketika berdiri di dapur yang dipenuhi aroma saus ikan dan masakan yang sedang diaduk, akan selalu memancarkan aura yang cerah. Karena tidak ada istri atau ibu yang akan mencurahkan kebencian yang mendalam pada hidangan untuk suami dan anak-anaknya.
Menulis tentang hidangan pedesaan yang akrab, tetapi tidak sekadar menggambarkan cara memasak dan menyantapnya, tetapi selalu tersembunyi dalam setiap kata Ann Lee adalah cita rasa masing-masing tanah tempat produk segar itu lahir, itu adalah pengalaman yang diwariskan dari nenek ke ibu ke anak perempuannya, itu adalah kebiasaan makan dan hidup banyak generasi orang Vietnam.
Ann Lee membagi jamuan makan keluarga menjadi jadwal mingguan, setiap hari dengan nampan makanan yang berbeda, dan hari Minggu adalah jamuan makan tamu yang sempurna dan pantas. Di sana, Ann Lee berperan sebagai pemilik dapur, bercerita tentang memasak, makan, dapur, dan keluarga, masa lalu dan masa kini, hanya berkisar seputar jamuan makan keluarga, dengan hidangan yang telah dicoba atau dimakan bersama setiap orang secara rutin setiap hari. Namun, ada beberapa halaman yang menyentuh hati pembaca, di sana-sini seperti pengingat, di sana-sini seperti jeda di hati anak-anak ketika memikirkan orang tua mereka.
Sebagai seorang putri, seorang ibu, dan calon nenek, Ann Lee mendedikasikan kata-kata yang paling baik, paling hangat, dan paling berharga dalam tulisannya, seolah-olah ia menghargai kasih sayang yang ia miliki dalam hidupnya. Di setiap halaman yang ia tulis tentang hidangan, tentang kue-kue pedesaan, tentang jajanan kaki lima, masakan rumahan, atau bumbu-bumbu kuliner, selalu tergambar jelas seolah-olah ia dengan cermat mengurus dapur dan makanan untuk keluarganya setiap hari. Pesan besar di balik kisah makanan dan hadiah adalah bahwa di mana pun ada asap dari dapur, di situ ada seseorang yang memasak dan menunggu kita kembali, tempat itu adalah rumah kita. Makanan memberi kita nutrisi setiap hari, dan cara perempuan merawat keluarga mereka melalui makanan memberi nutrisi pada jiwa orang Vietnam, sehingga ke mana pun kita pergi, kita tetap merasa betah di jantung dapur itu.
Perjalanan kuliner yang Ann Lee sajikan dalam buku kecil ini adalah perjalanan menemukan cinta yang perlahan menghilang di kota modern, di mana perempuan harus bekerja mencari nafkah dan bergegas menyiapkan makanan untuk keluarga. Ann Lee seolah ingin mengingatkan gadis-gadis muda, seperti putrinya, bahwa kita terus berusaha menjadi versi diri kita yang lebih baik, tetapi yang perlu kita pertahankan adalah menjadi pribadi yang bahagia. Dan kebahagiaan setiap keluarga Vietnam seringkali terpancar paling jelas melalui setiap hidangan...
Ann Lee adalah nama pena jurnalis Le Lan Anh, yang telah berkecimpung di industri majalah wanita selama bertahun-tahun. Ia adalah salah satu pendiri dan pengembang publikasi "Today's Women" selama bertahun-tahun, dan mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk topik-topik perempuan, pernikahan, dan anak-anak. Setelah buku-buku seperti "Beloved Forty", "Still in Love", "Eat and Love and Eat and Love", "Just Love Is Enough", "Hello Yesterday's Love", "Daughter-in-law 4.0, Modern Mother-in-law"... Ann Lee mengirimkan kumpulan esai "Vietnamese Dishes Are Home" kepada para pembacanya sebagai hadiah untuk para perempuan pada malam 8 Maret 2025.
Komentar (0)