Strategi Distribusi Baru Mulai Terbentuk di Masan Consumer

Strategi ini dikembangkan menjadi model distribusi langsung, yang tidak hanya menjadi pendorong pertumbuhan baru bagi bisnis, tetapi juga langkah adaptif di tengah perubahan besar dalam struktur dan operasional pasar distribusi. Pada September 2025, MCH telah menyelesaikan peta jalan untuk memperluas model "Cakupan Langsung" baru ke seluruh negeri.

Ritel tradisional - "tulang punggung" pasar FMCG sedang direstrukturisasi

Pasar barang konsumsi Vietnam sedang mengalami perubahan struktural dalam sistem distribusi tradisional (Perdagangan Umum - GT), yang menyumbang lebih dari separuh pendapatan industri. Sejak kebijakan pajak rumah tangga bisnis baru diterapkan pada tahun 2025, banyak peritel, mulai dari distributor besar hingga toko kelontong kecil, telah secara proaktif menyesuaikan kebijakan impor dan inventaris mereka agar sesuai dengan fluktuasi biaya dan permintaan konsumen. Mengurangi inventaris membantu mereka mengendalikan risiko keuangan dengan lebih baik, tetapi juga sedikit memperlambat arus barang, terutama pada kelompok barang kebutuhan pokok.

Sesuai orientasi baru, mulai 1 Juni 2025, rumah tangga bisnis dengan pendapatan di atas VND 1 miliar dan rumah tangga yang melaporkan dan memiliki mesin kasir ritel wajib menggunakan faktur elektronik dengan transmisi data waktu nyata (real-time). Selanjutnya, mulai 1 Januari 2026, metode "pajak kontrak" akan dihapuskan sepenuhnya dan digantikan dengan metode pelaporan pajak. Rumah tangga bisnis diharapkan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan skala pendapatan untuk menerapkan metode pelaporan yang sesuai. Hal ini merupakan langkah untuk menstandardisasi pengelolaan pajak dan meningkatkan transparansi antar model bisnis. Namun, dalam masa transisi, banyak usaha kecil masih beradaptasi, yang menyebabkan pasokan barang di beberapa daerah melambat sementara.

Solusi Konsumen Masan : Model distribusi langsung

Dalam konteks tersebut, Masan Consumer telah menerapkan model distribusi langsung (Direct Coverage), sebuah solusi yang memungkinkan bisnis menjangkau titik penjualan, mengurangi perantara, serta mengendalikan inventaris dan kecepatan respons pasar secara lebih efektif.

Model ini dirancang untuk mendukung pengecer dan konsumen dalam masa transisi, sekaligus membantu MCH membangun platform distribusi yang lebih fleksibel, berbasis data, dan berkelanjutan, siap untuk fase pertumbuhan baru pasar FMCG.

Model ini dijalankan berdasarkan tiga pilar: restrukturisasi tim penjualan, penerapan teknologi, dan optimalisasi biaya layanan. Bisnis ini telah beralih dari model rute tetap ke cakupan fleksibel berdasarkan wilayah, yang membantu ekspansi mandiri ke toko-toko baru. Di saat yang sama, Masan Consumer meningkatkan produktivitas manajemen penjualan melalui platform digital, yang menghubungkan data pasar dan aktivitas distribusi secara real-time.

Setelah fase percontohan, cakupan titik penjualan meningkat sebesar 62%, produktivitas rata-rata per karyawan meningkat sebesar 48%, menunjukkan efektivitas awal dari arah baru.

Strategi cakupan pasar ini dijalankan pada platform kecerdasan buatan (AI) dan data real-time, yang memungkinkan bisnis memperluas skala bisnis sekaligus mengendalikan kualitas operasional. Sistem AI mendukung tim penjualan dalam mengidentifikasi titik penjualan prioritas, menyarankan kategori produk dan promosi yang sesuai untuk setiap area, sementara setiap toko terintegrasi dengan kode QR unik untuk memperbarui penjualan, inventaris, dan umpan balik pelanggan. Kombinasi teknologi dan data ini membantu Masan Consumer mengelola barang dengan lebih fleksibel, mengurangi inventaris, dan menjaga rantai pasokan yang stabil dalam konteks pasar yang berubah dengan cepat.

Menurut informasi dari bisnis tersebut, berkat sistem penjualan langsung yang direorganisasi, tim perwakilan penjualan Masan Consumer kini dapat menjangkau 1,5 kali lebih banyak titik penjualan daripada model lama.

Teknologi pendukung membantu setiap karyawan secara proaktif merencanakan, menerima notifikasi, dan mengelola daftar titik penjualan yang akan dikunjungi langsung di platform seluler, sehingga membantu mengoptimalkan rute dan waktu kerja. Berkat teknologi ini, barang dapat sampai ke konsumen lebih cepat, jangkauan produk lebih luas, dan kemampuan untuk merespons permintaan pasar juga meningkat secara signifikan.

Setelah hasil pertama, apa berikutnya?

Setelah lebih dari setahun implementasi, strategi cakupan pasar yang baru telah membuahkan hasil positif awal, membantu Masan Consumer mempertahankan pertumbuhan yang stabil dan meningkatkan kehadirannya di area-area utama. Namun, perusahaan masih dalam proses penyempurnaan model, terutama pada tahap sinkronisasi data dan prosedur operasional di seluruh sistem.

Transisi dari model tradisional ke model distribusi proaktif membutuhkan investasi dalam teknologi, pelatihan staf, dan koordinasi yang lancar antara tahap produksi, penjualan, dan manajemen data. Upaya ini membutuhkan waktu untuk mencapai stabilitas, memastikan model beroperasi dengan lancar dan sesuai dengan karakteristik masing-masing pasar lokal.

Bapak Huynh Viet Thang, Direktur Keuangan Masan Consumer, menyampaikan: “Direct Coverage merupakan salah satu proyek strategis yang telah digarap dan diimplementasikan Masan Consumer selama lebih dari setahun, dengan tujuan meningkatkan kapasitas teknologi dan mengoptimalkan efisiensi sistem distribusi. Ketika sistem ini beroperasi secara stabil, kami berharap model ini dapat berkontribusi dalam konsolidasi platform operasional, pengendalian biaya yang lebih efektif, dan peningkatan daya saing bisnis jangka panjang.”

Memasuki paruh kedua tahun 2025 dan seterusnya, Masan Consumer berfokus pada perluasan model bisnisnya di seluruh negeri dan integrasi yang lebih mendalam dengan sistem ritel WinCommerce, dengan tujuan membangun rantai pasokan yang lancar, efisien, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, strategi cakupan pasar yang baru ini berfungsi sebagai fondasi jangka panjang, membantu Masan Consumer memperkuat kapasitas distribusinya dan mempersiapkan fase pertumbuhan berikutnya, ketika pasar secara bertahap kembali seimbang.