Pada tahun 2024, seluruh industri blockchain masih akan merasakan dampak "musim dingin kripto", dan Vietnam tidak akan lepas dari dampak ini. Namun, statistik menunjukkan bahwa Vietnam masih berada di peringkat dua teratas dunia dalam hal tingkat kepemilikan mata uang kripto, menurut Triple-A, dan peringkat ketiga global dalam hal profitabilitas, menurut laporan dari perusahaan riset blockchain Chainalysis.
Namun, sementara berita negatif seperti pencurian, penipuan, dan PHK tetap menjadi topik utama hingga akhir tahun, diundangkannya kebijakan dan strategi blockchain nasional membawa harapan baru.
Pencurian dan penipuan membayangi blockchain Vietnam
Pasar blockchain Vietnam mengawali tahun 2024 dengan suram. Tak lama sebelumnya, Kyber Network, sebuah startup Vietnam, diretas dan merugi 47 juta dolar AS. Setelah itu, proyek tersebut mengumumkan pemangkasan 50% staf.
Peta Blockchain dan Cryptocurrency Vietnam pada tahun 2024 menurut statistik Kyros Ventures
Kemudian, pada awal Februari, proyek Ronin milik Sky Mavis—perusahaan Vietnam di balik game blockchain Axie Infinity—memulai debut yang penuh skandal. Harga token Ron untuk proyek tersebut tiba-tiba anjlok 18% satu jam setelah Binance mengumumkan bahwa proyek tersebut terdaftar di bursa mata uang kripto terbesar di dunia. Dalam satu hari, harga Ron turun dari $3,5 menjadi $2,8, turun 26%. Hal ini jarang terjadi ketika sebuah proyek baru terdaftar di Binance. Hal ini menyebabkan proyek Vietnam tersebut terjerat dalam banyak skandal.
Salah satu pendiri Binance, Yi Hee, mengonfirmasi adanya indikasi penyimpangan terkait transaksi token ini. Ia mengumumkan hadiah sebesar $5 juta bagi siapa pun yang dapat menemukan bukti kontroversi tersebut.
Hari-hari sial bagi proyek Vietnam ini belum berakhir. Pada awal Agustus, Sky Mavis mengonfirmasi bahwa Ronin Network kembali diretas, merampas 4.000 Ethereum (setara dengan 9,8 juta dolar AS pada saat itu). Pada akhir 2024, unicorn blockchain Vietnam ini mengumumkan pengurangan staf besar-besaran untuk "beradaptasi dengan fluktuasi pasar yang baru".
Pada pertengahan September, Hung Dinh, sosok yang familiar di komunitas blockchain Vietnam, dituduh oleh investor asing telah menipu komunitas tersebut sebesar $28 juta dalam bentuk mata uang kripto. Proyek tersebut kemudian berencana untuk memberikan kompensasi kepada komunitas tersebut, tetapi terus menghadapi beragam pendapat. Insiden ini menarik perhatian besar di industri mata uang kripto global, yang menyebabkan reputasi proyek-proyek dari Vietnam terdampak secara signifikan.
Kabar baik di akhir tahun
Sementara proyek-proyek yang dulu terkenal harus melalui banyak pasang surut sepanjang tahun 2024, seluruh industri blockchain Vietnam menerima banyak sinyal positif di akhir tahun.
Yang pertama adalah Rancangan Undang-Undang tentang Industri Teknologi Digital yang diajukan kepada Majelis Nasional ke-15, pada masa sidang ke-8, awal Oktober. Ini adalah pertama kalinya konsep aset digital dimasukkan ke dalam dokumen hukum, yang meletakkan dasar penting bagi pembentukan kerangka hukum untuk aset digital serta penerapan dan pengembangan teknologi terkait, khususnya teknologi blockchain.
Pada tanggal 22 Oktober, Pemerintah mengeluarkan Keputusan 1236/QD-TTg tentang "Strategi Nasional Penerapan dan Pengembangan Teknologi Blockchain", yang bertujuan menjadikan blockchain sebagai fondasi inovasi di Vietnam pada tahun 2030.
Para pembicara membahas cara menerapkan teknologi baru seperti blockchain dan AI untuk menciptakan kota pintar di Da Nang.
Strategi nasional menunjukkan bahwa blockchain telah membuktikan pentingnya dalam proses transformasi digital nasional. Pemerintah juga bertujuan membangun kerangka hukum untuk mendorong lingkungan yang kondusif bagi bisnis untuk berinvestasi dalam teknologi ini di bidang-bidang penting seperti keuangan, kesehatan, dan layanan publik. Hal ini tidak hanya menciptakan lingkungan investasi yang kondusif, tetapi juga menciptakan motivasi untuk menghadirkan teknologi ke berbagai bidang kehidupan.
Dari sana, dapat dilihat dengan jelas bahwa Strategi Blockchain Nasional tidak hanya peta jalan teknologi tetapi juga membentuk kerangka hukum, mempromosikan pengembangan seluruh industri, dan meletakkan fondasi penting bagi industri blockchain Vietnam untuk terus membuat terobosan di masa mendatang.
Tak berhenti di situ, di penghujung tahun 2024, ketika pasar mulai berkembang pesat, proyek-proyek Vietnam terus membuktikan pengaruhnya di skala global. Banyak perusahaan rintisan terus memimpin tren teknologi baru di dunia, seperti DePIN (Jaringan Infrastruktur Fisik Terdesentralisasi). Akhir bulan lalu, U2U Network, perusahaan rintisan blockchain Vietnam yang mempelopori bidang DePIN, baru saja menyelesaikan putaran pendanaan senilai puluhan juta dolar AS dari sejumlah dana internasional besar.
Hal ini membuktikan bahwa Vietnam masih mempertahankan posisi terdepannya di bidang blockchain global. Selain itu, penerbitan Strategi Blockchain Nasional dan Undang-Undang Industri Teknologi Digital oleh Pemerintah yang diajukan kepada Majelis Nasional untuk dipertimbangkan dan disetujui telah membuka banyak harapan baru bagi seluruh industri di tahun 2025.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/mot-nam-nhieu-song-gio-cua-blockchain-viet-nam-185241230223914176.htm










Komentar (0)