"Hari pertama Tet untuk ayah, hari kedua Tet untuk ibu, hari ketiga Tet untuk guru" adalah ungkapan yang akrab bagi setiap orang Vietnam ketika Tet tiba dan musim semi tiba. Menurut banyak orang, "Tet Thay" telah banyak berubah saat ini, tampaknya telah dikomersialkan. Namun, itu hanyalah pengecualian.
Selama Tahun Baru Imlek, jasa orang tua dan jerih payah guru senantiasa dikenang, dikembangkan, dan dilestarikan oleh generasi penerus. (Sumber: VOV) |
Pepatah di atas mengingatkan kita pada tradisi indah "Saat minum air, ingatlah sumbernya" dan "Hormati guru dan hargai pendidikan" dari bangsa kita, mengingatkan kita pada nilai tradisional yang baik selama Tet dari setiap orang Vietnam.
Ingat kelahiran orang tua, didikan guru
Dari zaman dahulu hingga sekarang, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai "Tet terpenting" setiap tahun. Pada kesempatan ini, jasa orang tua dan jerih payah para guru selalu dikenang, dipromosikan, dan dilestarikan oleh generasi berikutnya. Oleh karena itu, entah sejak kapan, dalam cerita rakyat terdapat sebuah pepatah yang menjadi jadwal bagi orang-orang untuk saling mengunjungi selama tiga hari pertama Tet. Yaitu, "hari pertama Tet untuk ayah, hari kedua Tet untuk ibu, dan hari ketiga Tet untuk guru".
Menurut kepercayaan Vietnam, "ayah" melambangkan "kerabat ayah". Oleh karena itu, "hari pertama Tet ayah" berarti bahwa pada pagi hari pertama Tet, anggota keluarga akan berkumpul di sisi pihak ayah untuk menghormati leluhur dan mengucapkan selamat tahun baru kepada kakek-nenek dan orang tua sebagai bentuk penghormatan.
Pada hari kedua Tet, kami akan "berangkat" untuk mengunjungi dan mengucapkan selamat tahun baru kepada keluarga pihak ibu. Ritual "Tet Ibu" sama khidmat dan penuh hormatnya dengan ritual di keluarga pihak ayah. Anak-anak dan cucu-cucu mengucapkan selamat tahun baru kepada kakek-nenek mereka dan menerima uang keberuntungan di awal tahun.
Dan hari ketiga adalah Tet Thay, hari bagi masyarakat Vietnam untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru-guru, mereka yang telah mengajar, memberikan ilmu pengetahuan, mereka yang telah mengemudikan perahu untuk membawa mereka ke tepian ilmu pengetahuan dan kesuksesan.
Guru di sini tidak terbatas pada guru yang mengajar sastra saja, tetapi juga guru yang mengajar mata pelajaran profesi seperti pertukangan, menjahit, kedokteran..., guru yang mengajar mata pelajaran seni seperti musik, menyanyi, menggambar, menari...
Pada hari ini, para siswa, tanpa memandang usia atau status, berusaha berkumpul di rumah kepala sekolah bersama teman-teman mereka, untuk saling mengunjungi dan mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada guru dan keluarga mereka. Ini bukan hanya kesempatan untuk mengunjungi dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru atas ajaran mereka, tetapi juga waktu bagi teman-teman untuk bertemu, bersosialisasi, dan saling mendoakan semoga sukses di Tahun Baru dan musim semi mendatang.
Persembahan yang dibawa untuk menghormati guru di masa lalu tidak bersifat material. Terlepas dari jabatan atau status sosial, para siswa menyajikan permen untuk diri mereka sendiri, lalu duduk bersama untuk bercerita, mendengarkan guru bertanya dan bercerita tentang pekerjaan dan keluarga mereka tahun lalu serta rencana ke depan...
Hari ketiga Tet berlalu dalam suasana hangat kasih sayang guru-murid dan telah menjadi keindahan tradisional yang tak pernah berubah dalam benak para siswa masa lalu...
"Hari ketiga Tet adalah untuk para guru" adalah keindahan yang terus mengalir dalam kehidupan spiritual Vietnam. (Sumber: Dan Tri) |
Melestarikan keindahan "Tet Thay"
Pada hari ketiga Tet, sebagian besar siswa datang ke "Tet Thay" dengan sepenuh hati, pikiran positif, rasa hormat, dan rasa syukur. Dengan semangat "menghormati guru dan menghargai pendidikan", orang Vietnam selalu meyakini "Nhat tu vi su, ban tu vi su" (satu kata adalah guru, setengah kata juga guru) dan orang Vietnam sering saling mengingatkan "Tanpa guru, kita tidak akan mencapai apa pun" untuk membahas jasa guru dalam kehidupan setiap orang.
Namun di zaman modern, "Hari Guru" menjadi lebih "istimewa". "Istimewa" ini berarti, alih-alih langsung mengunjungi guru untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru, siswa dapat mengirimkan ucapan selamat kepada guru mereka melalui telepon atau Facebook.
Guru, baik di masa lalu maupun masa kini, tetaplah sama. Hadiah yang diberikan tidak sebanding dengan ketulusan hati siswa terhadap guru, meskipun seiring waktu, bentuk Tet untuk guru telah banyak berubah. Jika dulu siswa mengunjungi guru mereka dengan teh celup dan selai... kini, hadiah Tet untuk guru lebih kaya dan beragam, tetapi kebaikan Tet untuk guru tetap sama karena selalu menunjukkan ketulusan hati, perasaan, dan rasa terima kasih siswa kepada guru mereka. Dengan demikian, tradisi moral yang indah "Tet untuk guru" akan selalu mengalir dalam kehidupan spiritual masyarakat Vietnam.
(menurut VNA)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)