Para negosiator Hamas dijadwalkan bertemu dengan mediator Qatar dan Mesir di Kairo pada hari Senin untuk menanggapi proposal gencatan senjata bertahap yang dibuat oleh Israel selama akhir pekan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan perwakilan dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar, UEA, dan Otoritas Palestina menghadiri Pertemuan Quint AS-Arab di Riyadh, Arab Saudi pada 29 April 2024. Foto: Reuters
Berbicara pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, Bapak Blinken mengatakan: “Hamas menghadapi tawaran yang sangat murah hati dari Israel.”
"Satu-satunya penghalang antara rakyat Gaza dan gencatan senjata adalah Hamas. Mereka harus memutuskan, dan mereka harus segera memutuskan. Saya harap mereka mengambil keputusan yang tepat," ujarnya.
Sebuah sumber yang diberi pengarahan mengenai pembicaraan tersebut mengatakan usulan Israel mencakup kesepakatan untuk membebaskan sekitar 40 dari sekitar 130 sandera yang diyakini masih ditahan di Gaza dengan imbalan pembebasan warga Palestina yang ditahan di Israel.
Tahap kedua perjanjian gencatan senjata akan mencakup "periode tenang yang panjang", sebagai persiapan untuk gencatan senjata permanen.
Menurut statistik Israel, total 253 sandera disandera dalam serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang juga menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Israel membalas dengan memberlakukan pengepungan total terhadap Gaza dan melancarkan serangan udara dan darat yang menewaskan sekitar 34.500 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Warga Palestina menderita kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan yang parah dalam krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh serangan yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah kecil itu.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, yang juga berada di Riyadh untuk menghadiri pertemuan WEF, juga menyebut proposal Israel "murah hati". Ia mengatakan kepada audiens WEF bahwa proposal tersebut mencakup jeda pertempuran selama 40 hari dan pembebasan ribuan tahanan Palestina dan sandera Israel.
"Saya berharap Hamas melakukan kesepakatan ini dan sejujurnya semua tekanan di dunia dan semua mata di dunia akan tertuju pada mereka hari ini yang mengatakan 'lakukan kesepakatan itu'," tambah Cameron.
Tn. Cameron berada di antara para menteri luar negeri yang bertemu di Riyadh, termasuk AS, Prancis, Yordania, dan Mesir, sebagai bagian dari upaya diplomatik untuk mengakhiri perang di Gaza.
Bui Huy (menurut Reuters, CNN)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)