(CLO) AS telah menggandakan jumlah pasukan di Suriah menjadi sekitar 2.000 tahun ini, menurut informasi dari Pentagon.
Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk memerangi kelompok Negara Islam (IS), yang sebagian besar telah dikalahkan di Suriah dan Irak berkat dukungan pasukan lokal dan kampanye udara yang dipimpin AS.
Sebelumnya, Washington selalu mengklaim memiliki sekitar 900 tentara di Suriah untuk berpartisipasi dalam operasi melawan ISIS. Namun, dalam konferensi pers pada 19 Desember, Mayor Jenderal Pat Ryder, juru bicara Pentagon, mengonfirmasi bahwa jumlah pasukan AS di Suriah kini telah mencapai 2.000 dan jumlah ini telah dipertahankan setidaknya selama beberapa bulan terakhir.
Mayor Jenderal Pat Ryder. Foto: Angkatan Udara AS
Ryder mengatakan pasukan tambahan tersebut ada untuk mendukung operasi anti-ISIS dan dianggap "sementara", bukan bagian dari perubahan yang lebih luas terkait dengan penggulingan rezim Presiden Bashar al-Assad pada awal Desember.
AS telah meningkatkan serangan udara terhadap target-target ISIS, terutama setelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus pada 8 Desember. Menurut Komando Pusat AS (CENTCOM), serangan udara tersebut bertujuan untuk mencegah ISIS memanfaatkan kekacauan untuk melakukan reorganisasi di wilayah tengah Suriah.
Selain itu, Israel dan Turki telah melancarkan operasi militer di Suriah, dengan serangan udara Israel menargetkan fasilitas senjata milik rezim sebelumnya, sementara kampanye Turki telah menargetkan pasukan Kurdi yang didukung AS.
Ngoc Anh (menurut AFP, AJ)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/lau-nam-goc-my-da-tang-gap-doi-quan-so-o-syria-post326654.html
Komentar (0)