Kedutaan Besar AS di Tokyo sedang mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan pemerintah Jepang guna mendukung bisnis kerang yang terdampak oleh larangan impor makanan laut dari Tiongkok.
Segera setelah Jepang memutuskan untuk melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik pada tanggal 24 Agustus, China mengeluarkan larangan menyeluruh terhadap semua produk makanan laut dari Jepang.
Larangan tersebut bertujuan untuk mencegah “kontaminasi radioaktif pada makanan yang terdampak oleh air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima” dan untuk melindungi kesehatan konsumen Tiongkok, kata otoritas bea cukai Tiongkok dalam sebuah pernyataan.
Sebagian besar ekspor kerang bernilai tinggi Jepang diproses di Tiongkok sebelum diekspor kembali ke Amerika Serikat, sehingga AS memainkan peran penting karena Jepang mencari pasar baru.
Kedutaan Besar AS sedang menghubungi para pejabat industri makanan laut Jepang untuk mengarahkan mereka ke fasilitas pengolahan yang terdaftar di FDA di tempat-tempat seperti Taiwan, Thailand, dan Vietnam untuk melanjutkan pengolahan makanan laut Jepang, terutama kerang, untuk pasar AS. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun jalur baru untuk mengekspor kembali makanan laut dari Jepang ke AS.
Gambar air limbah yang dibuang dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut pada tanggal 24 Agustus di Okuma, Fukushima, Jepang. Foto: Global Times
Sebelumnya, kerang Jepang biasanya dikupas dan diproses di fasilitas di Tiongkok, kemudian diekspor kembali ke AS. Pada tahun 2022-2023 saja, AS mengimpor kerang Jepang senilai lebih dari 100 juta dolar AS melalui Tiongkok.
Namun, karena larangan impor yang baru-baru ini diberlakukan oleh China, jalur ini tidak lagi tersedia, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang hilangnya pendapatan bagi nelayan Jepang. Menurut perusahaan riset pasar yang berbasis di Tokyo, Teikoku Databank, lebih dari 700 perusahaan Jepang yang mengekspor makanan ke China akan terpengaruh oleh larangan tersebut.
Fasilitas yang sedang dibangun AS serupa dengan yang ada di China dan dilengkapi dengan baik untuk memproses kerang. Selain itu, fasilitas tersebut terdaftar di FDA, yang merupakan prasyarat untuk memproses makanan untuk ekspor ke pasar AS, sehingga menjamin proses ekspor yang lancar.
Amerika Serikat, sekutu dekat Jepang, mendukung pelepasan air olahan ke Samudra Pasifik pada akhir Agustus, dengan mengatakan bahwa pelepasan tersebut dilakukan dengan aman dan "sesuai dengan standar internasional."
Para pejabat Kedutaan Besar AS juga melakukan perjalanan ke Hokkaido, Jepang utara, untuk bertemu dengan produsen kerang lokal, membantu mereka mencari cara agar produk makanan laut tetap dapat beredar antara kedua negara, meskipun ada larangan dari China .
Nguyen Tuyet (Menurut Japan Today, Japan Forward)
Sumber






Komentar (0)