Baoquocte.vn. Myanmar dan Rusia melaksanakan latihan angkatan laut gabungan pertama mereka pada 7-9 November di Laut Andaman utara.
Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing dan Laksamana Nikolai Yevmenov di kapal perusak Admiral Tributs pada 6 November. (Sumber: AFP) |
Menjelang latihan, delegasi dari Komando Angkatan Laut Rusia yang dipimpin oleh Laksamana Nikolai Yevmenov bertemu dengan Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing.
Salah satu tujuan terpenting kunjungan delegasi Komando Angkatan Laut Rusia adalah untuk memperkuat kerja sama angkatan laut antara Rusia dan Myanmar. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan saling pengertian dan kerja sama yang bersahabat antara angkatan laut kedua negara.
Berlangsung di Laut Andaman utara dengan partisipasi Armada Pasifik Rusia dan Angkatan Laut Myanmar, latihan gabungan tersebut meliputi manuver udara dan bawah air serta latihan keamanan maritim dengan tembakan langsung.
Kapal perang Rusia yang membawa total 800 pelaut tiba di Myanmar pada tanggal 2 November untuk melakukan latihan keamanan maritim gabungan pertama antara kedua negara dan melakukan kunjungan persahabatan ke Myanmar.
Sebagai bagian dari langkah-langkah keselamatan, Angkatan Laut Myanmar menyarankan bahwa kapal akan dibatasi untuk beroperasi dalam radius 8 km di sekitar area latihan dan pesawat tidak akan terbang lebih rendah dari 4,5 km selama latihan.
Angkatan Laut Myanmar-Rusia memulai latihan gabungan di Laut Andaman utara. (Sumber: Kementerian Pertahanan Rusia) |
Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar mengatakan bahwa sejak mengambil alih kekuasaan pada Februari 2021, militer Myanmar telah mengimpor senjata dan peralatan dari Rusia dengan total nilai hingga 406 juta USD.
Pada bulan September, Myanmar dan Rusia bersama-sama menyelenggarakan latihan militer “anti-terorisme” di Timur Jauh Rusia, dengan partisipasi beberapa negara ASEAN.
Jenderal Senior Min Aung Hlaing telah mengunjungi Rusia beberapa kali sejak kudeta di Myanmar dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin tahun lalu.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)