Wahana antariksa tersebut dijadwalkan mendarat di White Sands Spaceport di New Mexico, dengan dua astronaut yang sebelumnya menggunakan wahana tersebut, Butch Wilmore dan Suni Williams, tetap berada di ISS. Sebagaimana diketahui, pada 24 Agustus, NASA mengumumkan adanya masalah pada kebocoran gas dan sistem propulsi Starliner, yang menyatakan bahwa wahana antariksa tersebut tidak cukup aman untuk memulangkan awaknya.
Williams dan Wilmore dijadwalkan kembali ke Bumi dengan pesawat ruang angkasa Crew Dragon milik SpaceX sekitar Februari tahun depan. Namun, misi tersebut kini terkatung-katung setelah Badan Penerbangan Federal AS (FAA) menghentikan sementara peluncuran roket Falcon 9 milik SpaceX setelah terbakar saat mendarat pada 28 Agustus.
Pesawat luar angkasa Starliner. Foto: NASA
"Pesawat ruang angkasa Starliner akan melakukan penerbangan pulang yang sepenuhnya otomatis dengan pengendali di Kendali Misi Starliner di Houston dan Kendali Misi Boeing di Florida," NASA mengumumkan pada hari Kamis. "Mereka akan dapat mengendalikan pesawat ruang angkasa dari jarak jauh dan mendaratkannya dengan aman di barat daya Amerika Serikat."
Keberhasilan Starliner kembali ke Bumi akan sangat penting bagi masa depan program pengembangan pesawat ruang angkasa Boeing. Jika penerbangan gagal, NASA tidak akan mendapatkan sertifikasi keselamatan untuk melanjutkan program tersebut.
Penerbangan uji coba ini dan proses desain ulang Starliner kemungkinan akan merugikan perusahaan jutaan dolar, menambah kerugian sekitar $1,5 miliar yang sudah tercatat pada program Starliner.
Sekalipun penerbangan pulang Starliner berjalan lancar, NASA masih harus memutuskan apakah akan menyatakan pesawat antariksa itu aman, mengingat pesawat itu gagal menyelesaikan misinya sebagaimana dimaksudkan.
Ha Trang (menurut NASA, CNN)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tau-vu-tru-bi-hong-starliner-cua-boeing-sap-tro-ve-bo-lai-hai-phi-hanh-gia-mac-ket-tren-iss-post310065.html
Komentar (0)