Perahu nelayan di kecamatan An Hoa Hai, kecamatan Tuy An ( Phu Yen ) membentangkan jaringnya untuk menangkap sekumpulan ikan teri.
Musim ini, perahu-perahu pukat cincin ikan teri di wilayah Tengah Selatan bergegas ke laut untuk menangkap ikan perak yang melimpah.
Di tanah "bunga kuning di atas rumput hijau" Phu Yen, nelayan yang menangkap ikan teri kebanyakan tinggal di desa Nhon Hoi, Hoi Son dan Phu Thuong, kecamatan An Hoa Hai, distrik Tuy An.
Di daerah ini, masyarakat menggunakan jaring pukat cincin untuk menangkap ikan teri, dan jaring tebar untuk menangkap ikan teri berukuran besar.
Ikan teri sering dibeli orang untuk dijadikan saus ikan dan dijual ke pasar-pasar di dekat maupun jauh. Selain itu, ikan teri kecil merupakan produk bernilai gizi tinggi, terutama untuk ekspor.
Setiap musim ikan teri, perahu-perahu berlayar sambil membawa jaring pukatnya, menciptakan keindahan yang menyayat hati di laut biru, menarik para fotografer dari mana-mana untuk datang dan mengabadikan momen-momen unik dan indah masyarakat di sini.
Kapal penangkap ikan teri berlayar pagi-pagi di laut Phu Thuong
Perahu penangkap kepiting melaju kencang mengikuti kawanan ikan teri, bersiap menebarkan jaringnya.
Ketika jaring tersebut menangkap banyak ikan, jaring tersebut perlahan-lahan menyusut seperti cumi-cumi raksasa di laut.
Momen saat nelayan di komune An Hoa Hai menarik tangkapan ikan teri dalam jumlah besar ke atas perahu
Selain perahu nelayan di laut, selama musim ikan teri, nelayan yang menarik jaring di dekat pantai masih memperoleh hasil panen yang melimpah saat menangkap ikan.
Tumpukan ikan teri berwarna putih keperakan berkilau dikeringkan oleh nelayan Phu Yen sebelum diekspor.
Komentar (0)