Pada tanggal 6 Juni, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengumumkan rencana untuk menginvestasikan 2 triliun rubel (sekitar $24,58 miliar) dalam pengembangan Jalur Laut Utara (NSR) selama 13 tahun.
Dalam pertemuan strategis mengenai pengembangan NSR, Perdana Menteri Mishustin menekankan peran penting jalur laut ini dalam meningkatkan konektivitas transportasi untuk wilayah terpencil di negara tersebut.
Pertemuan tersebut berfokus pada penilaian kemajuan rencana pengembangan NSR, yang disetujui pada Agustus 2022, yang mencakup pembangunan lebih dari 50 kapal pemecah es dan kapal tahan es, serta pendirian pelabuhan, stasiun, pusat penyelamatan darurat, dan penyebaran jaringan satelit orbital untuk memantau pengoperasian rute tersebut.
| Rute Laut Utara (merah) dibandingkan dengan rute melalui Terusan Suez (biru). Foto: ABC News |
Menurut Perdana Menteri Mishustin, implementasi rencana komprehensif ini akan membutuhkan investasi sekitar 2 triliun rubel selama 13 tahun ke depan. Sekitar 30% dari jumlah tersebut, setara dengan 600 miliar rubel (sekitar $7,37 miliar), akan berasal dari anggaran federal. Beliau menekankan pentingnya menciptakan kompleks infrastruktur yang komprehensif, termasuk pelabuhan baru, stasiun teknis dan darurat, sistem pemantauan cuaca dan es, serta sistem manajemen lalu lintas yang mencakup seluruh Jalur Laut Utara (NSR). Perdana Menteri Mishustin menyatakan bahwa pemerintah akan meluncurkan lima satelit meteorologi tahun ini untuk meningkatkan pemantauan dan dukungan berkelanjutan di seluruh jalur Arktik.
Menurut kantor berita Rusia Sputnik, NSR membentang di sepanjang pantai utara Rusia, dengan panjang sekitar 5.600 km, menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di Eropa dan Timur Jauh, serta muara sungai di Siberia, untuk membentuk jalur transportasi terpadu.
Ini adalah jalur pelayaran terpendek dari Asia ke Eropa, dan juga proyek ekonomi utama bagi Rusia di Arktik dan Timur Jauh. Dalam dekrit yang dikeluarkan pada Mei 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut agar lalu lintas kargo di sepanjang Jalur Pelayaran Utara (NSR) meningkat dua kali lipat menjadi 80 juta ton per tahun pada tahun 2024.
Pembangunan NSR juga dipandang sebagai salah satu solusi utama Rusia untuk menggantikan Terusan Suez.
VNA
Sumber






Komentar (0)