
Sebuah USV (Unmanned Surface Vehicle) terdampar di pantai Krimea (Foto: Getty).
Sputnik melaporkan pada tanggal 27 November bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah setuju untuk mengirimkan 10 USV pertama kepada Angkatan Bersenjata Rusia pada akhir tahun ini.
"Ini akan menjadi batch uji pertama yang digunakan di area operasi militer khusus," kata Mikhail Danilenko, CEO Pabrik Mesin Kingisepp (KMZ). KMZ mengkhususkan diri dalam memproduksi peralatan teknik kelautan untuk Kementerian Pertahanan Rusia.
Danilenko mengungkapkan bahwa KMZ menyebut perangkat ini sebagai "perahu satu arah" karena cara kerjanya mirip dengan drone bunuh diri. Secara khusus, perangkat ini sangat sulit dideteksi karena desain dan ukurannya yang dioptimalkan.
USV ini dapat mencapai kecepatan hingga 80 km/jam, membawa muatan sekitar 600 kg, dan memiliki jangkauan lebih dari 200 km, tambah Danilenko.
Dalam beberapa bulan terakhir, USV (Unmanned Surface Vehicle) telah menjadi senjata khusus yang sangat efektif di medan perang Ukraina. Kyiv menggunakan USV untuk menyerang target Rusia di Laut Hitam dan di lepas pantai Semenanjung Krimea.
USV (Unmanned Surface Vehicle) adalah kombinasi antara jet ski dan perahu. Secara umum, USV dirancang agar jauh lebih cepat, lebih ringkas, dan lebih presisi daripada kapal berawak.
Penggunaan USV (Unmanned Surface Vehicle) pertama yang tercatat di Ukraina terjadi pada September 2022. Selama serangan pada 13 Oktober, sebuah USV uji coba Ukraina merusak dua kapal militer Rusia di Krimea. Pada 29 Oktober, Ukraina kembali menggunakan USV untuk menyerang pelabuhan Sevastopol di Krimea. Sejak saat itu, Rusia mulai memandang senjata ini sebagai ancaman serius.
Sumber






Komentar (0)