Komisi ini dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin. Komisi ini beranggotakan Kepala Kementerian Situasi Darurat Rusia Alexander Kurenkov, Menteri Sumber Daya Alam dan Ekologi Alexander Kozlov, Wakil Menteri Keuangan Leonid Gornin, Wakil Menteri Dalam Negeri Pertama Alexander Gorovoy, dan Penjabat Gubernur Wilayah Kherson, Vladimir Saldo.
Perdana Menteri Rusia Mishustin. (Foto: Sputnik)
Sebelumnya, Presiden Rusia Putin menginstruksikan Perdana Menteri Mishustin untuk membentuk komisi yang sesuai. Sementara itu, Penjabat Gubernur Wilayah Kherson, Vladimir Saldo, menunjukkan bahwa kerusakan akibat runtuhnya PLTA Kakhovka dan banjir di wilayah tersebut akan mencapai lebih dari 1,5 miliar rubel.
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa 48 hunian sementara telah didirikan untuk 2.700 orang di wilayah terdampak banjir. Ia mengatakan masa-masa tersulit telah berlalu. Namun, di 17 wilayah permukiman, jumlah rumah yang terendam telah meningkat menjadi hampir 22.300.
Jebolnya bendungan PLTA Kakhovka terjadi pada dini hari tanggal 6 Juni, mengakibatkan debit air yang tidak terkendali. Akibatnya, puluhan permukiman, termasuk Kherson dan Novaya Kakhovka, hampir seluruhnya terendam banjir. Komite Investigasi Federasi Rusia telah membuka kasus pidana atas serangan teroris yang menyebabkan jebolnya bendungan PLTA Kakhovka dan banjir di wilayah tersebut.
Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas runtuhnya bendungan, dengan para ahli menawarkan berbagai teori tentang penyebabnya. Namun, bencana kemanusiaan dan lingkungan yang besar ini dirasakan oleh penduduk di beberapa wilayah Kherson yang dikuasai oleh kedua belah pihak.
Anh Tu (Sumber: VOV-Moskow)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)